Kelompok ‘ISIS’ Bajak Situs Program Pemerintah di Adelaide

Kelompok yang mengklaim Negara Islam (IS) telah membajak situs program bagi masyarakat Aborigin berbasis di Adelaide yang dijalankan oleh Lembaga Kesejahteraan Kesatuan Komunitas.

Tidak ada ancaman atau tuntutan terhadap situs komunitas Uniting atau program Paper Tracker di Adelaide yang dibajak kelompok ‘ISIS’. (Credit: AFP)

Program Paper Tracker menyediakan informasi bagi warga Aborigin di dataran Anangu Pitjantjatjara Yankunytjatjara (APY) dan mengawasi komitmen pemerintah di kawasan itu.

Koordinator program ini, Sue Tilley mengatakan para peretas berusaha menggunakan situs mereka sebagai alat perekrutan dan untuk menampilkan bendera serta slogan ISIS.

“Saya mendapat pesan dari kolega di lembaga pemerintah yang mengatakan ‘Apakah Kamu sudah lihat situs kamu?’ dan saya langsung memeriksanya dan mendapati kalau situs saya telah dibajak oleh kelompok yang tampaknya berafiliasi dengan ISIS dan berusaha untuk merekrut orang untuk menjadi martir,” kata Tilley.

“Menurut saya ini tindakan orang yang oportunis dengan membajak situs manapun untuk sekedar memajang bendera ISIS dan mereka berhasil mengakses situs kami,” katanya.

Departemen IT di lembaga itu, segera menyingkirkan propaganda ISIS disitus mereka dan situs itu akhrinya berfungsi seperti biasa.

“Peretas berhasil masuk ke situs kami, mereka merusak beberapa file, memajang slogan dan kami berhasil mengatasi peretasan itu secapat mungkin,”

“Serangan peretasan ini membuat banyak kalangan merasa rentan dan terekspos dan juga khawatir arsipnya hilang. Makanya kami membuat ‘back up’

Tilley mengatakan sejauh ini tidak ada ancaman atau permintaah yang dilakukan baik dari komunitas uniting maupun program ini.

Sementara menurut Tilley pengalaman ini masih membuat pihaknya kecewa dan jengkel, namun dia tidak yakin kelompok kesejahteraan Kristen atau program Paper Tracker telah ditargetkan dengan alasan tertentu.

“Saya pikir peretas ini hanyalah orang yang beredar di sekitar situs kami untuk mencoba melakukan peretasan di internet dan berusaha mencari link lemah dalam website,” katanya.

“Jika situs itu lemah maka mereka masuk dan menggunakannya, mereka tidak peduli siapa Anda atau apa yang Anda perjuangkan jadi saya tidak berpikir itu semacam target yang disengaja.” Katanya.

sumber : radioaustralia.net.au

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *