Damaskus – Kekuatan Radikal ISIS, menurut sejumlah laporan tinggal tersisa 500 orang yang bertahan di lokasi seluas lima kilometer persegi di wilayah utara Suriah. Pada 2014, ISIS merebut wilayah yang cukup luas di Irak dan Baghdad sebelum kemudian mendeklarasikan sebuah kekalifahan.
Saat itu, wilayah yang dikuasai ISIS kurang lebih sama dengan luas Inggris Raya dengan hampir 8 juta orang hidup di kawasan itu. Namun, serangan udara dan operasi militer bertubi-tubi di Irak dan Suriah berhasil mendorong ISIS hingga ke pertahanan terakhirnya. Kini sisa-sisa kekuatan ISIS terjepit di sebuah kantong pertahanan di provinsi Deir Ezzor, Suriah, tak jauh dari perbatasan Irak.
Mustafa Bali, juru bicara Tentara Demokratik Suriah (SDF) yang disokong AS, mengatakan, pasukannya kini memasuki “pertempuran akhir” melawan ISIS.
Kantong pertahanan ISIS di dekat perbatasan Irak itu hanya terdiri atas dua desa kecil. Namun ISIIS masih memiliki beberapa wilayah di Suriah yang saat ini berada di bawah kendali Rusia dan pemerintah Suriah.
Baca juga : Berupaya Rebut Kantong Terakhir ISIS, SDF Mendapat Perlawanan Sengit
Setelah merebut wilayah yang cukup luas, ISIS perlahan namun pasti kehilangan satu per satu wilayahnya. Puncaknya pada 2017, ketika kota Mosul di Irak dan Raqqa di Suriah direbut pasukan pemerintah disokong koalisi pimpinan AS.
Saat ini, keberadaan pemimpin Irak Abu Bakr al-Baghdadi tidak diketahui, tetapi diyakini dia masih hidup.