Deir ez-Zor – Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS mendapat perlawanan sengit dari kelompok teroris Islamic State (ISIS) saat berusaha merebut kantong terakhir ISIS di Suriah.
Pertempuran sengit SDF untuk merontokkan benteng terakhir ISIS di Suriah terjadi di desa perbatasan Baghuz, Distrik Abu Kamal, Provinsi Deir ez-Zor.
Sedikitnya 20.000 warga sipil baru bisa meninggalkan wilayah tersebut pada Sabtu (9/2), saat jeda pertempuran yang berlangsung lebih dari sepekan.
“Pertempuran sangat sengit. Mereka yang tersisa di dalam adalah jihadis ISISpaling berpengalaman yang mempertahankan benteng terakhir mereka. Anda bisa membayangkan ukuran dan keganasan pertempuran,” kata juru bicara SDF, Mustafa Bali kepada Associated Press (AP), Minggu (10/2).
Setelah dua tahun menguasai sebagian besar wilayah di Suriah dan Irak, kelompok teroris ISIS saat ini tinggal bertahan di satu wilayah kecil di Provinsi Deir al-Zour, bagian selatan Suriah, dekat perbatasan Irak.
Pasukan SDF yang didukung serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS, dalam beberapa bulan terakhir, berhasil mengusir ISIS dari berbagai kota dan desa di Suriah bagian timur laut.
Secara de facto, ISIS memang sudah mengalami kekalahan telak. Namun begitu, PBB menyatakan kelompok tersebut masih dilaporkan mengontrol antara 14.000 dan 18.000 jihadis di Irak dan Suriah, di mana sekitar 3.000 jihadis adalah warga asing.
Baca juga : 27 Anak Militan ISIS Di Irak Dipulangkan Ke Rusia
Selain itu, sejumlah kelompok teror yang berafiliasi dengan ISIS juga masih eksis di sejumlah negara seperti Afganistan, Mesir, Libya, Asia Tenggara, dan Somalia.
Presiden AS, Donald Trum pada Desember lalu sudah menyatakan akan menarik pasukannya dari Suriah. Penarikan dilakukan karena Trump menganggap ISIS sudah melemah dan hampir habis.
“Akan diumumkan, mungkin pekan depan, bahwa kita telah mengalahkan 100% dari kekhalifahan (ISIS),” ujar Trump dengan yakin, belum lama ini.