Jakarta – Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono meminta para ulama dan asatidz berperan aktif menangkal penyebaran hoaks, ujaran kebencian dan konten berbau SARA. Terlebih tak lama lagi akan ada gelaran Pilpres dan Pileg 2019.
“Para ulama dan asatidz hendaknya menyerukan kesejukan dan kedamaian. Bukan malah menjadi menjadi kompor dan provokator yang makin memanaskan suasana,” kata Gatot pada kegiatan safari memeringati Isra Mi’raj sekaligus shalat Subuh berjamaah gabungan yang digelar Forum Komunikasi Ulama dan Umaro (FK ULUM) di Masjid Jami’ Baitul Ma’mur, Kompleks Rusun Komarudin, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (17/3) lalu.
“Para ulama dan asatidz adalah garda terdepan yang menjadi coller system (mesin pendingin) di tengah masyarakat,” tambah jenderal polisi bintang dua jebolan Batalyon Atmani Wedana Akpol 1988 A.
Baca juga : Polri Ungkap Dua Penyumbang Dana Teroris Sibolga
Menurut Gatot, pesta demokrasi lima tahunan sudah membuat masyarakat terpolarisasi ke dalam kelompok-kelompok akibat perbedaan dukungan. Baik itu dukungan untuk pemilihan presiden maupun dukungan untuk calon legislatif.
Pun begitu, sambungnya, polarisasi tersebut tak serta merta bisa diartikan sebagai indikasi perpecahan keutuhan bangsa.
“Saya yakin, selama ulama dan asatidz di garda terdepan bisa memainkan peranannya sebagai penyejuk di masyarakat, segala hal yang berpotensi memecah keutuhan bangsa akan terpinggirkan dengan sendirinya,” jelas Gatot.
“Kegiatan positif seperti ini, contohnya, tak dipungkiri sudah menghasilkan energi tambahan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terutama di tengah kontestasi politik lima tahunan,” tandas jenderal kelahiran Solok, 28 Juni 1965 yang juga pernah menjabat sebagai Direskrimum Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, pada Jumat (15/3) pekan lalu, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono juga berkesempatan menunaikan Safari Jumat di Masjid Al Husna, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Di setiap kegiatan safari dan silaturrahmi yang dilaksanakan, Irjen Pol Gatot Eddy yang juga menjabat sebagai Kasatgas Nusantara tak henti-hentinya menyerukan persatuan dan kesatuan serta menghindari fitnah dan menangkal penyebaran hoaks.