Rimanews – Para ulama, kyai, santri, jawara, TNI, dan Polda Banten mendeklarasikan penolakan terhadap kelompok Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) masuk ke Provinsi Banten.
“ISIS bukan islam, karena Islam itu kan menyatakan bahwa sesama agama dan manusia itu bersaudara. Bangsa ini didirikan oleh alim ulama,” kata tokoh masyarakat Banten, Mbai Mulya Syarif, usai acara deklarasi, di Alun-alun Serang, Senin (13/04/2015).
Menurutnya, paham ISIS bertentangan dengan ideologi Pancasila yang dianut oleh bangsa Indonesia. Mbai pun meminta agar pemerintah daerah hingga pemerintah pusat, melakukan penguatan kembali ideologi Pancasila sebagai falsafah berbangsa dan bernegara. Karena, hal itu dapat menangkis beredarnya ISIS di Indonesia.
“Jadi mencegah lebih baik dengan sosialisasi soal ideologi negara. Jangan sampai anak-anak kita tidak tau soal ideologi negara yakni pancasila,” tegasnya.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Kapolda Banten, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, bahwa generasi muda harus dibentengi dengan keimanan dana pengetahuan mengenai ideologi Pancasila. “Mengajak generasi muda di Indonesia khususnya di Banten agar kita dapat mempersempit ruang gerak mereka-mereka yang diluar nilai-nilai dasar bangsa Indonesia,” kata Boy.
Menurut Boy, Islam ataupun Pancasila tak pernah mengajarkan kekerasan. Sehingga, paham ISIS yang menganut kekerasan bertentangan dengan aturan agama dan negara yang ada.
“Yang terpenting kita menangkal ideologi-ideologi yang menganut paham kekerasan. Kondisi-kondisi yang ada seperti paham kekerasan, sangat bertentangan dengan paham bangsa kita,” tegasnya.
sumber : rimanews