Sekitar 58 mantan tentara kelompok ISIS mulai lantang berbicara tentang kebosanan dan kekecewaan yang mereka alami selama menjadi bagian dari kelompok teroris itu. Kebosanan mereka berasal dari kegilaan-kegilaan tak kunjung henti yang dilakukan ISIS. Mereka juga kecewa dengan kenyataan yang mereka dapatkan, bahwa negara Islam ternyata tidak sama dengan yang mereka impikan.
Penelitian dari the International Center for the Study for Radicalization (ICSR) dari King’s College yang bermarkas di London menunjukkan bahwa saat ini ada semakin banyak tentara ISIS yang menunjukkan kekecewaan dan melempar kritik-kritik tajam terhadap kelompok teroris yang pernah mereka bela itu. Euforia para tentara tentang kehadiran negara Islam mulai hancur berantakan lantaran apa yang ditampilkan oleh ISIS selama ini dirasa sangat bertentangan dengan bayangan mereka tentang negara agama.
Peneliti dari ICSR mengatakan bahwa testimoni para mantan tentara isis itu tentu sangat berguna untuk mencegah anak-anak muda agar tidak mendukung dan bergabung dengan kelompok ISIS. Penilitian yang dilakukan oleh lembaganya berhasil menguak setidaknya 4 alasan yang membuat para tentara ISIS muak dengan kelompoknya sendiri, yakni:
- Kondisi hidup yang sangat sulit
Para mantan tentara ISIS mengungkapkan sulitnya kondisi hidup di kamp-kamp miliki kelompok teroris itu. Mereka sering tidak mendapat aliran listrik dan sering kekurangan untuk memenuhi kebutuhan harian. (baca: https://damailahindonesiaku.com/isis-dan-penyesalan-para-anggotanya.html)
- Terlalu brutal
para mantan tentara ISIS itu mengakui bahwa kelompoknya terlalu brutal dalam melakukan aksi teror, hal yang paling membuat mereka kecewa adalah begitu mudahnya kelompok ISIS menyebut orang lain sebagai musuh. Jika awalnya ISIS hanya mengahajar orang-orang yang mereka anggap kafir dan syiah, ISIS nyatanya juga sering menyiksa muslim sunni. Hal ini yang akhirnya membuat para mantan tentara itu muak dengan kemunafikan dan kegilaan ISIS.
- Perang tak berkesudahan
ISIS dirasakan sudah tergelincir jauh dari semangat atau janji-janji yang mereka sampaikan, para mantan tentara ISIS itu mengungkap bahwa kelompoknya sudah tidak lagi peduli dengan perjuangan Islam: mereka hanya tergila-gila pada perang.
- Jauh dari surga
Hal terpenting yang akhirnya memantabkan langkah para tentara ISIS untuk keluar dari kelompoknya adalah hilangnya gambaran Islam dari kelompok ISIS. Mereka memandang ISIS telah melakukan terlalu banyak hal yang sangat tidak Islam, salah satunya adalah korupsi besar-besaran para petinggi ISIS. Sehingga ‘jihad’ yang mereka lakukan justru menjauhkan mereka dari surga.
Pihak ICSR meyakini bahwa pemberontakan dari tentara ISIS terhadap kelompoknya akan segera terjadi. Saat ini ada sekitar 20000 tentara ISIS yang mulai jengah dengan kegilaan yang dilakukan oleh kelompoknya.