Damaskus – Kelompok militan ISIS dan milisi aliansi Kurdi, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), beberapa hari terakhir terlibat pertempuran sengit di provinsi Deir Ezzor. Pertempuran itu meletus setelah ISIS meluncurkan serangan balik memanfaatkan cuaca buruk.
Dikutip dari AFP pada Senin (26/11), Lembaga pengawas HAM Suriah (SOHR) melaporkan ISIS menyerang wilayah kontrol SDF dari daerah terakhir mereka di Deir Zour sejak Jumat lalu. Pertempuran baru berhenti pada Minggu dan menyebabkan sedikitnya 92 pasukan SDF tewas.
“Ini merupakan korban terbanyak yang pernah dialami SDF sejak didirikan dalam satu serangan ISIS,” kata Direktur SOHR, Rami Abdel Rahman.
Ia menjelaskan, ISIS memanfaatkan cuaca berkabut yang melanda daerah tersebut. Sebanyak 500 pasukan dilibatkan dalam serangan ini, termasuk pasukan bom bunuh diri. Pertempuran berakhir pada Minggu setelah ISIS mundur ke wilayah kontrol mereka.
Baca juga : Mewaspadai Cara Pelaku Terorisme Merekrut Calon Pengikutnya
Jet tempur koalisi ikut mengintervensi pertempuran ini namun tidak dapat maksimal karena udara tertutup kabut. Gempuran udara difokuskan menargetkan lokasi-lokasi yang duduki ISIS untuk mencegah mereka mengontrol daerah tersebut.
Menurut SOHR, pertempuran dan serangan udara koalisi menyebabkan sedikitnya 61 anggota ISIS tewas. Lembaga itu menunjukkan, serangan koalisi juga menargetkan wilayah kontrol ISIS sehingga menyebabkan 51 sipil keluarga ISIS tewas, 19 di antaranya anak-anak.
Juru bicara koalisi, Sean Ryan, mengatakan bahwa serangan udara pasukannya terbatas akibat cuaca buruk. Seperti biasa, ia juga mengelak dituduh menargetkan sipil dalam serangan terhadap ISIS.
ISIS kerap memanfaatkan cuaca buruk di kawasan gurun untuk meluncurkan serangan balik ke SDF. Bulan lalu, badai debu dimanfaatkan dengan baik untuk merebut kembali kota yang lepas. Namun mereka juga harus berjibaku menghadang serangan setelah cuaca kembali normal.