Baghdad – Irak merayakan satu tahun kemenangan melawan kelompok teroris Islamic State (ISIS) pada Senin (10/12). Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi ingin menjadikan momen satu tahun ini sebagai momentum untuk memerangi korupsi dan memastikan ratusan ribu warga Irak yang telantar dapat pulang ke rumah masing-masing.
Satu tahun usai mantan PM Haider al-Abadi mengumumkan bahwa ISIS telah dikalahkan, PM Mahdi mengatakan Irak berhasil “mendapatkan kemenangan terbesar dari kekuatan jahat dan terorisme.”
“Kemenangan terakhir yang kita semua harapkan adalah mewujudkan harapan serta ambisi warga. Jika kita tidak memberantas korupsi, maka ada yang kurang dari kemenangan ini,” tutur PM Mahdi dalam sebuah pidato, seperti disitir kantor berita AFP.
“Memastikan semua pengungsi Irak kembali dan membangun kota mereka masing-masing adalah sebuah tujuan yang harus kita perjuangkan bersama,” lanjut dia.
Baca juga : Kepolisian Antiteror Malaysia Tangkap Tujuh Terduga Teroris
Lebih dari 1,8 juta warga Irak masih telantar di banyak kamp pengungsian, dan lebih dari 8 juta lainnya membutuhkan bantuan kemanusiaan.
ISIS menguasai satu per tiga wilayah Irak pada 2014, termasuk Mosul yang merupakan kota utama di wilayah utara. Di kota tersebut, ISIS mendeklarasikan kekhilafahan.
Tiga tahun setelahnya, ISIS berhasil diusir dari Mosul lewat upaya gabungan pasukan Irak, unit paramiliter dan koalisi pimpinan Amerika Serikat. Pada tanggal 9 Desember tahun lalu, Haider al-Abadi yang menjadi PM saat itu mendeklarasikan kemenangan.
Satu hari setelahnya, Irak menjadikan tanggal 10 Desember sebagai hari libur nasional. Pemerintah Irak kemudian menyerukan digelarnya perayaan di seantero negeri.