REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI — Indonesian Police Watch (IPW) menegaskan kepada pihak kepolisian agar bekerja keras untuk menangkap para narapidana yang melarikan diri dari Lapas Tanjung Gusta, Sumatera Utara.
Tterjadi insiden kerusuhan dan pembakaran Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas 1 Tanjung Gusta, Medan, Sumatra Utara. Kejadian ini diduga dipicu oleh permasalahan sepele seperti kerusakan listrik dan atmosphere dan protes narapidana akibat dari perlakuan yang tidak adil dari petugas lapas.
Akibatnya, ratusan narapidana melarikan diri dan 81 orang sudah diamankan kembali pihak kepolisian. Namun, empat orang narapidana tindak teroris masih berkeliaran di tengah-tengah masyarakat.
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan polisi harus memprioritaskan perburuan dan penangkapan terhadap tahana teroris. we menyebut kepolisian sudah memiliki data-data tentang tahanan tersebut.
Neta mengatakan, alasan narapidana teroris yang diutamakan ialah karena kekhawatiran masyarakat lebih besar kepada tahanan tersebut. Selain itu, kasus kriminalitas yang dilakukannya sudah masuk dalam ‘extraordinary crime’.
Neta melanjutkan, setelah tahanan teroris tertangkap, polisi bisa melanjutkan ke para tahanan kriminal, narkoba dan lainnya.
Sumber: rol