Inilah Alasan Situs Radikal Perlu Ditutup

Kehadiran sejumlah situs bermuatan radikalisme dan terorisme sejak lama diresahkan publik. Pasalnya, keberadaannya berpotensi meracuni pikiran masyarakat. Jika dibiarkan akan dikhawatirkan mengganggu proses kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan.

Demikian disampaikan Imam Malik dalam perbincangan telepon dengan redaksi damailahindonesiaku. Menurut pria yang kini bekerja di Center for Religious Studies and Nationalism Surya University (CRSN), sebaran paham radikalisme makin mengkhawatirkan lantaran telah merasuki anak muda berpendidikan.

“Jujur saja kami kaget. Kami melakukan survei dan ternyata banyak mahasiswa yang mengaku tidak pernah mengklarifikasi info keagamaan yang ia dapat,” ujarnya, Kamis (2/4/2015).

Survei ini dilakukan lembaganya kepada terhadap 100 orang mahasiswa. Para responden ditanya soal aktifitas mereka di dunia maya terkait info keagamaan. 85% responden yang mengaku mencari info keagamaan lewat internet menyatakan mereka tak pernah mencoba mengklarifikasi informasi yang mereka dapat.

Dengan begitu, Malik berkesimpulan radikalime dunia maya sudah sampai tahap membahayakan lantaran para penggunanya tak lagi melakukan penyaringan atas informasi yang masuk.

“Padahal mahasiswa yang notabene intelektual harus memiliki filter diri saat menerima info keagamaan, sehingga dia bisa mencegah dirinya dipengaruhi radikalisme,” tambahnya lagi.

Dalam kondisi seperti ini dirinya merasa negara harus bertindak cepat dan tegas. Sikap itu dapat berupa tindakan afirmatif terhadap sejumlah situs yang dianggap bermuatan radikal. Tindakan afirmatif yang ia maksud adalah dengan segera menutup dan mencegah lahirnya kembali sejumlah situs yang mengajarkan radikalisme dan kekerasan agama.

“Harus cepat, masyarakat pasti mendukung, ini sudah sangat membahayakan, negara harus mengambil langkah mengakhiri kampanye radikal di dunia maya,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *