Jakarta – Lomba Karya Jurnalistik BNPT 2018, Jumat (23/11/2018) dinihari, secara resmi mengakhiri tahapan penjurian. Dari 133 karya yang diterima panitia, inilah 10 di antaranya yang ditetapkan terbaik.
Tahap penjurian Lomba Karya Jurnalistik BNPT 2018 dimulai sejak berakhirnya pengumpulan materi pada tanggal 31 Oktober 2018. Diawali dengan seleksi administrasi tersaring 103 naskah yang lolos ke tahap lanjutan, yaitu penilaian oleh dewan juri yang terdiri dari Andi Intang Dulung, Yosep Adi Prasetyo, Abdullah Alamudi, Dwidjo Utomo Maksum, dan Willy Pramudya.
Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, yang menjadi juri representasi BNPT, menyampaikan ucapan terimakasih atas keikutsertaan seluruh peserta. Dia juga mengungkap syukur atas keberhasilan penyelesaian tahap penjurian tepat waktu sesuai perencanaan.
“Ada debat-debat kecil di antara juri, karena pada dasarnya semua karya yang kami terima bagus-bagus,” kata Andi Intang mengomentari kualitas karya yang masuk.
Baca juga : Inilah 10 Video Terbaik di BNPT Video Festival 2018
Jurnalis senior Dwidjo Utomo Maksum yang menjadi satu-satunya juri dari luar Jakarta juga mengungkap syukurnya atas terselesaikannya tahap penjurian. Ia yang sudah terlibat penjurian sejak lomba tahun lalu mengatakan, ada kabar gembira yang menjadikan seluruh juri bersemangat menyelesaikan penjurian tepat waktu.
“Ada peningkatan di sisi keikutsertaan jurnalis dari media-media mainstream di lomba tahun ini. Ini menggemberikan,” ungkap Dwidjo.
Hal tersebut dinilai oleh Dwidjo sebagai angin segar dukungan kalangan jurnalis pada upaya pencegahan terorisme. “Keikutsertaan mereka adalah bukti, peran dunia jurnalistik di upaya pencegahan terorisme,” tambahnya.
Lantas, siapa saja pemenang di Lomba Karya Jurnalistik BNPT 2018? Berikut daftar 10 karya terbaik :
1. Keluarga Membuat Eks Napiter JI Insyaf – Erik Permana Putra – Republika
2. Metamorfosis Stigma Teroris, dari Baju Gamis ke Rambut Klimis – M. Amir Tedjo Sukmono – ngopibareng.id
3. Ngaji filsafat Biat rak sesat – Anang Zakaria – beritagar.id
4. Perlawanan Sang Mantan Komandan – Wakoz Reza Gautama – Tribun Lampung
5. Ngobrol Bareng Mantan Kombatan dan Narapidana Terorisme tentang ke-Indonesia-an – Mochammad As’ad – Warta Bromo
6. Agar Virus Radikalisme Tak Mewabah di Balik Jeruji Penjara – Zainul Arifin – liputan6.com
7. Perjuangan Menepis Sejarah Kelam Desa Tenggulun – Muhammad Ardiansyah – IDN Times
8. Kisah Eks Lurah NII, Dirikan Republik Ngapak Tangkal Radikalisme – Ustad Mukorobin – RRI
9. Muslim Minim Wawasan Agama Rawan Terdoktrin Paham Radikalisme – Zainal Ibad – Harian Bhirawa
10. Bunga Toleransi di Bumi Rempah-rempah – Syaipudin Sapsuha – Ambon Ekspres
Kepada jurnalis yang karyanya masuk 10 terbaik, BNPT akan menggelar coaching clinic yang akan diampu oleh dewan juri. Langkah ini selain untuk menambah pengetahuan peserta terkait teknis penulisan indeph reporting, sekaligus untuk menyemangati agar tak lelah berkarya untuk membantu pencegahan terorisme melalui karya jurnalistik.
“Silahkan ditunggu undangan dari panitia, para pemenang akan dihubungi. Kegiatan di Jakarta akan dilaksanakan mulai tanggal 27 November, diakhiri dengan penganugerahan di malam Anugerah Indonesia Damai pada tanggal 29 November,” kata staf Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Samsul Hadi.
Selain memilih 10 karya terbaik, masih kata Samsul, dewan juri juga telah menetapkan 22 karya lainnya yang akan melengkapi 32 naskah untuk dibukukan sebagai materi kontranarasi terhadap radikalisme dan terorisme. “Apa saja 22 karya terpilih itu, nantinya penulisnya akan dihubungi panitia. BNPT juga akan memberikan apresiasi kepada penulis 22 karya yang ikut dibukukan,” pungkasnya. [shk/shk]