Indonesia-Pakistan Jalin Kerja Sama Pertahanan & Antiterorisme

Indonesia-Pakistan Jalin Kerja Sama Pertahanan & Antiterorisme

Indonesia dan Pakistan berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan dan antiterorisme. Hal ini disepakati dalam Forum Konsultasi Bilateral (FKB) RI-Pakistan yang kedua di Islamabad.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya dan Duta Besar Iwan Suyudhie Amri. Sementara delegasi Pakistan dipimpin oleh Additional Secretary for Asia Pasific, Imtiaz Ahmed.

“Terjadi peningkatan dari segi partisipasi Indonesia karena ada anggota delegasi dari beberapa kementerian terkait seperti ESDM, Pertamina dan BNN. Artinya kedua negara sepakat bahwa forum konsultasi bilateral bisa mencakup isu yang menyangkut kepentingan dua negara,” kata Iwan di Islamabad, Pakistan, seperti dikutip Viva.co.id, Senin (26/11).

Pada tahun 2013, kedua negara telah meratifikasi Defence Cooperation Agreement. Dalam pertemuan FKB kali ini, kedua negara mengungkapkan apresiasinya terkait progres kerja sama dalam bidang pertahanan tersebut.

“Kita punya mekanisme navy-to-navy talk antara Angkatan Laut kita dan sejak tahun lalu juga sudah ada mekanisme army-to-army. Mudah-mudahan tahun depan mulai dijajaki untuk melembagakan airforce-to-airforce,” ujar Iwan.

Baca juga : ISIS Manfaatkan Kabut Untuk Luncurkan Serangan Balik Di Deir Ezzor

Untuk implementasi kerja sama di bidang pertahanan sampai saat ini sudah dilakukan saling kunjung antara pejabat tingkat tinggi, termasuk menteri pertahanan. Selain itu, kedua negara juga tengah mencari cara untuk bekerja sama dalam bidang industri pertahanan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kedua negara.

Dubes Iwan mengatakan kerja sama antiterorisme antara RI dengan Pakistan sangat penting dilakukan, mengingat kedua negara sampai saat ini menghadapi tantangan di bidang terorisme.

“Kita punya MoU Joint Working Group on International Counter Terrorism. Sudah dilakukan tiga kali pertemuan dan yang keempat akan digelar di Indonesia. Jadi langkah ini adalah bagian dari building block supaya ada sinergi dalam konteks regional dan global,” ungkap Iwan.

Sementara pada kesempatan yang sama, pemerintah Pakistan juga mengungkapkan pandangannya terkait konsep Indo-Pasifik. Menurut delegasi Pakistan, Indonesia berada di posisi strategis karena terletak di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

“Pakistan menyadari kepemimpinan Indonesia di ASEAN, sehingga mereka melihat kerja sama maritim antara kedua negara sudah harus dikembangkan lebih lanjut. Apalagi Pakistan juga mengalami masalah seperti polusi laut dan konektivitas pelabuhan. Mereka melihat Indonesia punya kapasitas,” kata Iwan.