REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia dan Australia telah banyak melaksanakan pertemuan bilateral dan beberapa kerjasama di bidang pertahanan. Pertemuan terakhir kedua negara dilaksanakan pada September tahun lalu di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Pertemuan tersebut ditandai dengan penandatanganan pemberlakuan kerangka resmi kerjasama pertahanan praktis di bawah Traktat Lombok.
Untuk semakin meningkatkan kerjasama kedua negara, Menteri Pertahanan (Menhan) Australia, Stephen Smith bertemu Menhan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Rabu (3/4). Menurut Purnomo, agenda pertemuan membahas kerjasama di dalam penanganan terhadap penanganan ancaman terorisme dan imigran gelap. “Australia menginginkan adanya peran Indonesia dalam menangani kedua permasalahan tersebut,” kata Purnomo, Rabu (3/4).
Menurut Purnomo, kerjasama Indonesia dan Australia dilakukan melalui kegiatan tukar menukar informasi intelijen, dan pengembangan kemampuan antaragen penegak hukum. Maraknya kasus penyelundupan imigran gelap dari Asia Selatan ke Australia melalui lndonesia, kata dia, menjadi alasan utama Australia untuk tetap bekerjasama dengan Indonesia. “Indonesia dianggap sebagai mitra penting,” sebutnya.
Purnomo melanjutkan, persoalan lainnya adalah pembahasan wilayah perbatasan laut, yang memerlukan kerja sama serta koordinasi solid kedua pihak, seperti patroli keamanan bersama.
Menhan Australia Stephen Smith mengatakan, kunjungan ke Indonesia bersamaan dengan perkembangan kerjasama pertahanan, yang mencakup kegiatan pertemuan tahunan lndonesia-Australia. Beberapa kerjasama kedua negara, kata dia, mencakup pendidikan, pelatihan, dan pertukaran personil, atau kerjasama strategi misi kemanusiaan bencana alam.
sumber: republika-online