Jakarta – Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, banyaknya penyebaran hoaks menjelang Pemilu 2019 dapat mengancam keutuhan bangsa. Karyono menilai, hoaks mempunyai daya rusak yang sangat besar terhadap masyarakat.
“Saya mendorong hoaks sebagai kejahatan luar biasa (extraordinary crime),” kata Karyono, saat menjadi pembicara diskusi “Indonesia Darurat Hoaks: Siapa Untung” di kantor Perkumpulan Gerakan Kebangsaan, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari Alinea.id, Kamis (10/1/2019).
Usulan ini disampaikan Karyono dengan mempertimbangkan dampak sebuah hoaks, yang menurutnya sangat besar merusak masyarakat. Karyono juga menyebut, hoaks dapat menimbulkan suasana yang tidak harmonis di masyarakat, hubungan sosial menjadi renggang, dan bahkan bisa terjadi disintegrasi bangsa.
Baca juga : GP Ansor dukung pemerintah Perangi Gerakan Radikalisme
Karyono menjelaskan, gencarnya hoaks yang terjadi saat ini kembali menegaskan bahwa hoaks telah menjadi industri. Apalagi pada 2017 lalu, polisi berhasil mengungkap Saracen, sindikat hoaks yang menyebar dan memproduksi konten hoaks dan ujaran kebencian berdasarkan pesanan.
Karenanya, Karyono juga mengusulkan agar regulasi seputar hoaks diperketat. Menurutnya, payung hukum yang tegas diperlukan untuk memberikan efek jera pada para pelaku.
“Regulasi soal hoaks juga diperketat serta penegakan hukum kepada pelaku hoaks, jangan hanya sekedar meminta maaf. Kalau seperti itu, maka kasus hoaks akan terulang kembali. Terlebih, saat ini hoaks tidak hanya untuk kepentingan politik, tetapi sudah menjadi industri,” kata Karyono.