Himbauan Damai kepada Masyarakat Papua

Kita telah melewati tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua yang kini  memasuki proses penghitungan suara ditingkat kabupaten/kota, dan pada tanggal 13 Februari 2013, akan dilakukan penghitungan suara dan penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua.

Untuk itu, sebagai tokoh agama dan Pimpinan Tokoh Lintas Agama di Papua, saya menghimbau kepada  semua masyarakat yang ada diatas tanah ini untuk menghargai dan menghormati semua proses demokrasi yang telah berjalan hingga pada akhirnya nanti.

Kita juga hormati rakyat yang telah menunggu selama dua tahun dan dengan antusias menggunakan hak pilihnyadengan baik tertib, meskipun relative ada gangguan,namun tidak sebanding dengan wilayah lain yang sedang melaksanakan Pemilukada gubernur.

Kita di Papua bersyukur karena semua ini merupakan campur tangan TUHAN dengan waktu yang terus berjalan. Apalagi, pada tanggal 5 Februari lalu masyarakat Papua telah merayakan Hari Injil Masuk di Papua dan merayakan damai maka mari kita wujudkan damai itu.

Sebagai suatu uji coba sebagaimana kita ciptakan damai di Papua ini, maka marilah  kita wujudkan juga dalam pesta demokrasi pemilukada gubernur sekarang ini. Ada enam pasangan Cagub dan Cawagub yang sedang bersaing di dalam Pemilukada Papua. Siapa yang akan terpilih sebagai gubernur semuanya orang Papua dan anak TUHAN. Semuanya juga sudah berjanji bersama di deklarasi damai beberapa waktu yang lalu untuk siap menerima hasil meski kalah ataupun menang.

Ingat, deklarasi itu tidak hanya untuk partai politik atau siapapun yang melihat serta mendengar, tetapi sebagai orang beragama, itu sama saja sudah mengaku di hadapan TUHAN, apapun hasilnya mari kita hargai ini. Tunjukan itu, walaupun didalam banyak hal untuk ukuran Indonesia, kita di Papua selalu masih dianggap yang terbelakang.

Ibarat olahraga sepakbola,kita saja yang sedikit mulai tampil kedepan sedangkan dalam hal lain belum. Nah bagaimana hal bangun Damai di Papua dalam posisi kritis seperti Pemilihan Gubernur ini, kita juga tampil menunjukan Damai Persaudaran meski ada kalah dan menang. “Tidak mungkin semua menang”.
Ingat, Tuhan ada didalam semua cara yang kita buat, tentu yang menang akan gembira dan kalah sedih, sebagai anak TUHANharus ingat itu keinginan  TUHAN. Jadi kalau menang atas pilihan TUHAN pasti akan baik. Demikian sebaliknya.

Sekali lagi saya ingin berpesan, kalau ada masalah-masalah dalam Pemilihan Gubernur Papua, kita harus taat hukum. Ada Panwaslu di semua tingkatan kabupaten/kota sampai provinsi untuk mengadukan pelanggaran. Nanti Panwaslu yang pilah mana yang dibawa ranah hukum dan akan Panwaslu tangani sendiri.

Kalau kaitan pidana itu, polisi punya kewenangan dan hasilnya semua harus terima untuk bangun Papua ini. Jangan lagi ada ketegangan terus terjadi, itu sama dengan kita sebagai anak melawan TUHAN dan kepentingan rakyat. Dari kacamata Iman kita hargai waktu TUHAN yang sudah percayakan tugas kita masing-masing.

Akhir kata, Saya Herman Saut mengimbau semua masyarakat Papua,marikita berdoa supaya pada akhirnya Pemilukada kita ini berjalan baik dan sedapat mungkin tak berlanjut pada proses hukum di Mahkamah Konstitusi.

Kita sampai disini saja sebab siapapun menang dari enam calon ini, akan pimpin dan bicara pembangunan Papua. Kita semua ingin pembangunan dalam masyarakat Papua. Mari kita dukung untuk peroleh kesejahteraan yang kita dambakan bersama itu. ***  [Bintang Papua]

*) Pdt. HERMAN SAUD, M.TH : Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Papua (PGGP) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua.

Sumber: zonadamai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *