Hadiri Konferensi Polisi, Kapolri Bahas Penanggulangan Terorisme

Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menghadiri kegiatan konferensi polisi atau Police Specialist Conference yang digelar oleh Singapore Police Force (SPF). Pada kesempatan ini, Tito membahas menanggulangi kejahatan tindak pidana terorisme.

Menurut Tito, acara ini merupakan wujud dari upaya bersama seluruh negara untuk mengatasi kejahatan terorisme. Bahkan, Tito berharap kegiatan seperti ini rutin dilakukan dengan tujuan untuk sebagai sarana tukar informasi dan pengalaman praktik terbaik polisi dalam menangani permasalahan radikalisme.

“Khususnya dalam penanggulangan terorisme,” ujar Tito melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (28/11). Acara ini sendiri digelar di Hotel Amara Tanjong Pagar Singapura dari 28 hingga 30 November 2018.

Lulus terbaik Akpol tahun 1987 itu menambahkan, kasus terorisme salah satu bentuk kejahatan transnasional sehingga perlu adanya kerja sama internasional dalam penanggulangan terorisme harus terus ditingkatkan.

“Oleh karena itu, penanggulangannya memerlukan kerja sama yang baik dari seluruh aparat keamanan lintas negara,” kata Tito.

Oleh karena itu, dalam acara ini, Tito juga melakukan pertemuan bilateral dengan Mr. Amrin Amin selaku Senior Parliamentary Secretary, Ministry of Home Affairs and Ministry of Health. Hal itu, untuk memperkuat kerja sama yang telah terbangun antara Polri dan SPF.

Baca juga : Rusia Yakin Bisa Hancurkan Sisa-Sisa ISIS di Suriah

“Mempertimbangkan pengalaman dan keberhasilan Polri dalam penanggulangan terorisme, Mr Amrin menekankan perlunya SPF untuk belajar kepada Polri dalam pencegahan dan penanganan terorisme,” papar Tito.

Di sisi lain, Mr Amrin Amin mengungkapkan, undangan kepada Kapolri Tito merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan atas keberhasilan dan peran penting Polri dalam pemberantasan terorisme global.

Menurut dia, kegiatan ini memiliki makna penting untuk peningkatan kemampuan bagi personel yang terlibat dalam penanganan kasus spesifik seperti terorisme, narkoba, human trafficking serta berbagai kasus menonjol lainnya.

“Maka, pentingnya sinergi dan kerja sama police to police agar dapat mengatasi kejahatan yang melibatkan beberapa negara,” tutur Amrin.

Sekadar diketahui, konferensi dihadiri sekitar 100 praktisi dan akademisi kepolisian terkemuka dari berbagai negara untuk mendiskusikan berbagai informasi terkait pemberantasan terorisme, upaya mewujudkan keamanan publik serta peningkatan kapasitas institusi dan personel kepolisian.

Konferensi juga dihadiri oleh perwakilan pasukan khusus dari berbagai negara yang terlibat dalam penanganan terorisme, antara lain Federal Police Bundespolizei, Australia Federal Police, Antwerp Police Department, Royal Brunei Police Force.

Selain itu, Royal Canada Mounted Police Attache, Hong Kong Police Force, Alameda Country Sheriffs Office USA, Interpol, Europol, dan Densus 88 Anti Teror Polri.

Sedangkan, Singapore Police Force selaku penyelenggara melibatkan Singapore Prison Service, Singapore Civil Defence Force, Singapore International Security Departement, Ministry of Defence Singapore and Central Narcotics Bureau.

Kapolri didampingi Wakadensus 88 Antiteror Polri, Brigjen Pol Martinus Hukom dan Karomisinter Divhubinter Polri, Brigjen Pol Krishna Murti.