GUNUNGKIDUL – Kapolda DIJ Brigjen Erwin Triwanto me-ngumpulkan seluruh kapolres. Langkah tersebut dilakukan untuk antisipasi masuknya paham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).”Saya sudah menyuruh seluruh kapolres untuk meningkatkan kewaspadaan. Untuk kegiatan perventif yang dilakukan menge-depankan bimbingan masyarakat dilengkapi dengan terus dilakukan-nya penyelidikan intelijen,” kata Erwin Triwanto usai melakukan kunjungan di Mapolres Gunung-kidul, kemarin (28/).
Dia menjelaskan, gerak cepat kepolisian harus ditingkatkan menyusul beredarnya selebaran ISIS di Kecamatan Nanggulan, Kulonprogo belum lama ini. Ditanya apa sudah ada perkem-bangan dari penyelidikan terkait kasus tersebut, pihaknya mengaku masih melakukan pendalaman.”Masih diselidiki, dan kami tetap konsentrasi untuk mengusut kasus ini sampai tuntas, sehingga tidak lagi menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujarnya.Kapolres Gunungkidul AKBP Hariyanto mengatakan, hingga sekarang wilayah hukumnya masih cukup kondusif. Namun demikian, kewaspadaan terhadap ancaman tidak boleh kendor, karena kasus demikian bisa muncul kapan saja.”Yang terjadi di Kulonprogo harus menjadi pembelajaran bersama. Oleh karena itu, kami akan terus waspada dan meminta peran serta masyarakat untuk bersama-sama dalam upaya penanggulangan,” kata Hariyanto.
Dia mengakui, beberapa waktu lalu ada salah seorang warga di Kecamatan Rongkop dipanggil oleh Mabes Polri untuk menjadi saksi salah seorang terduga teroris. Hanya saja, pemanggilan tersebut tidak berkaitan dengan gerakan ISIS.Menurutnya, kewaspadaan harus terus dilakukan supaya tidak kecolongan. Langkah antisipasi masuknya paham-paham radikalisme, termasuk ISIS sendiri ditempuh dengan dua cara.”Pertama, melakukan kegiatan sosialisasi melalui kegiatan babin-kamtibmas, kemudian melak-sanakan kegiatan cipta kondisi dengan tujuan memastikan situasi kondisi tetap aman terkendali,” ujarnya. (gun/ila/ong)
sumber : radarjogja