Solo – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta setiap lembaga pendidikan untuk membangun pemikiran positif kepada siswanya.
Ganjar meminta agar pihak sekolah memecat tenaga pengajar yang mengajarkan paham radikalisme kepada siswanya.
“Kalau ada sekolah gurunya radikal copot saja dan jangan kasih ruang lagi,” kata Ganjar usai menghadiri kegiatan bertema “Dialog Kebangsaan Merawat Harmoni dan Persatuan” di Stasiun Solo Balapan, Solo, Jawa Tengah, Demikian Seperti dikutip Kompas.com, Rabu (20/2).
Baca juga : Indonesia Tak Tutup Kemungkinan Terima Kembali Mantan Anggota ISIS
Ganjar mengatakan, hal itu dilakukan agar paham radikalisme tidak berkembang di lingkungan sekolah.
Menurutnya, untuk saat ini seluruh guru yang ada di wilayah Jawa Tengah masih memegang budi pekerti saat mengajar para siswanya.
“Di Jawa Tengah relatif baik mengajarnya. Budi pekerti masih menjadi pegangan, mudah-mudahan ini yang bisa mengajarkan kebaikan,” ungkap Ganjar.
Ganjar mengajak masyarakat untuk ikut serta membangun cara berpikir yang positif dan melakukan deradikalisasi. HalHal ini penting guna menangkal munculnya paham radikalisme.
“Sebenarnya sekarang yang mempengaruhi sikap, pikiran, perbuatan tidak melulu dari teman. Sekarang medsos berperan, teknologi berperan, dan negara juga hadir untuk mengintervensi itu, bagaimana mencegahnya,” ujarnya.