Ternate – Peran perempuan dalam aksi terorisme perlu diwaspadai, hal tersebut dapat dilihat dari beberapa aksi terorisme seperti di Surabaya dan penangkapan terduka teroris serta aksi bom bunuh diri di Sri Langka yang melibatkan perempuan. Artinya bahwa perempuan sudah turut andil dalam aksi terorisme baik di Indonesia hingga dunia internasional, jelas Aisyah Bafagih selaku Ketua Panitia kegiatan tersebut.
Kegiatan denga tema “Perempuan Agen Pencegahan” yaitu pelibatan perempuan dalam pencegahan faham radikalisme dan terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku Utara bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPY). Acara digelar di Hotel Dafam dengan menghadirkan lebih dari 100 peserta terdiri dari tokoh-tokoh perempuan se-Kota Ternate.
Turut hadir sebagai narasumber adalah Kol. Czi. Rahmad Suhendro (Kasubdit Pengamanan Lingkunan BNPT), Siti Hanifah dan Ghofur yang masing-masing dari The Asian Moslem Action Network (AMAN). Kegiatan dibuka oleh Gubernur Maluku Utara yang diwakili Drs. Syamsuddin A. Kadir selaku Kepala Dinas Parawisata Provinsi Maluku Utara.
Melalui Syamsuddin Gubernur Maluku Utara menyampaikan bahwa pencegahan faham radikalisme dan terorisme niscaya dapat dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini BNPT dan Gubernur Maluku Utara tanpa kerjasama dengan stakeholder dan semua elemen yang sama-sama memiliki tanggung jawab kebangsaan, jelasnya.
Baca juga : BNPT Buka Layanan Psikososial bagi Korban Bom Sibolga
Sambung Syamsuddin “Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan FKPT Maluku utara harus menggalang semua stekholder seperti tokoh agama, tokoh adat, pendidik, perguruan tinggi serta tokoh perempuan seperti yang hadir dalam kegiatan ini. Perempuan sebagai “perempuan agen perdamaian” harus menjadi garda terdepan menjaga kondusifitas daerah termasuk ancaman faham radikalisme dan terorisme”. 02/05/2019.
Aisyah Bafagih yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Ternate menegaskan bahwa perempuan agen perdamaian sebagai sinergitas disetiap daerah dalam pencegahan faham radikalisme dan terorisme di Maluku Utara. Dalam kegaiatan ini para tokoh perempuan dibekali pemahaman terkait langka-langka dalam mengantisipasi penyebaran faham radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat, khususnya di Maluku Utara.