Sibolga – Pemulihan korban aksi terorisme adalah kewajiban negara dan harus dilakukan secepatnya. Hal ini disampaikan oleh Kasubdit Pemulihan Korban Aksi Terorisme BNPT, Kol. Roedy Widodo saat memberikan sambutan di kegiatan Layanan Psikososial Pasca Aksi Terorisme di Sibolga, Rabu (01/05/2019). Menurutnya, layanan psikososial ini sangat penting dilaksanakan untuk memantau kondisi fisik, psikologis, dan psikososial para korban aksi terorisme.
“Ini kegiatan penting dan kita melaksanakan ini bukannya ingin mengingat kembali atau membangkitkan trauma yang pernah terjadi, justru ini jadi momen untuk saling menguatkan bagi para korban pasca aksi terorisme,” jelas Roedy Widodo.
Kegiatan ini tentunya mendapatkan apresiasi dari pemerintah kota. Sekretaris Daerah Kota Sibolga, Drs. M. Yusuf Batubara, SKM menilai acara ini dapat menumbuhkan kembali semangat masyarakat yang terkena dampak aksi terorisme di Sibolga. Apalagi para korban yang terkena dampak langsung dari ledakan bom tersebut.
“Kami sangat apresiasi BNPT khususnya Subdit Pemulihan Korban yang telah menyelenggarakan acara ini. Ini sangat membantu masyarakat untuk tetap semangat dan tentunya juga bisa menumbuhkan kewaspadaan bagi masyarakat supaya hal serupa tidak terulang,” kata M. Yusuf Batubara.
Baca juga : BNPT Perkuat Pelibatan Perempuan di Pencegahan Terorisme
Lebih lanjut, ia memaparkan rencana dari pemerintah kota Sibolga pasca aksi terorisme yang terjadi pada Maret 2019. Selain rehabilitasi infastruktur, pemkot Sibolga juga mulai melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat.
“Lewat Lurah, kami menyelenggarakan sosialisasi tentang pentingnya mendaftarkan diri sebagai warga setempat kepada kelurahan dan juga yang paling penting adalah melaporkan tamu atau pendatang kepada lurah setempat. Jangan anggap remeh.” jelasnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Kasubdit Pemulihan Korban Aksi Terorisme BNPT. Ia mengatakan bahwa kepekaan masyarakat adalah kunci untuk mencegah aksi terorisme.
“Deteksi dini melalui kepedulian terhadap lingkungan sekitar sangatlah penting karena pelaku adalah bagian dari masyarakat yang bisa saja tinggal di lingkungan kita. Jadi kita harus lebih peduli, peka dan waspada,” pungkas Roedy Widodo.