SUBAH – Menyambut Hari Lahir Gerakan Pemuda Ansor ke-81 tahun 2015, Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Batang menyelenggarakan kegiatan Apel Banser se Kabupaten Batang di tanah wakaf warga NU Batang, yakni di Desa Pucungkerep, Kecamatan Subah. Kegiatan yang dihadiri Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Kholil itu diikuti oleh jajaran pengurus Ansor dan ribuan anggota Banser serta 200 anggota Fatayat Serbaguna (Fatser).
Ketua GP Ansor Kabupaten Batang Umar Abdul Jabar, mengatakan bahwa Banser merupakan garda depan sekaligus benteng Ulama dan Umaro, maka menjaga Pancasila dan keutuhan NKRI adalah harga mati. Karena itulah mental dan fisik harus disiapkan, terlebih dengan maraknya gerakan ISIS saat ini.
“Secara tegas kami menolak keberadaan ISIS di Indonesia, khususnya di Kabupaten Batang. Hal itu dikarenakan gerakan ISIS tidak sesuai dengan ideologi Pancasila,” tegas Umar.
Pihak Ansor juga sudah menyerukan kepada seluruh anggota Banser untuk mewaspadai segala bentuk kegiatan yang mencurigakan yang hadir di tengah masyarakat, jangan sampai nantinya gerakan ISIS tersebut merekrut orang-orang untuk menyimpang dari ideologi Pancasila. Ansor sendiri siap untuk menjadi garda depan dalamn pencegahan paham ISIS.
Sementara itu, Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni yang menjadi inspektur apel mengatakan bahwa anggota Banser tidak perlu minder, karena kesan kampungan dan lain sebagainya yang menyudutkan. Mengingat saat ini banyak dari kalangan pejabat, pengusaha, anggota legislatif, anggota TNI/Polri ikut menjadi anggota Ansor dan Banser.
“Anggota Ansor dan Banser tidak hanya kalangan bawah saja, tapi para pengusaha dan pejabat besar juga ada yang menjadi anggota, begitu juga dengan anggota legislatif. Untuk itu, kita harus tetap percaya diri dalam menghadapi segala sesuatu,” ujar Alfa.
Rois Syuriah PCNU Batang KH Abdul Manap menambahkan, pihaknya mengimbau kepada seluruh anggota bahwa Banser agar menggandeng TNI dan Polri untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI. “Saat ini banyak paham-paham yang melenceng dari ideologi Pancasila dan mengatasnamakan agama, untuk itu kita harus bersatu menjaga keutuhan NKRI dan jangan mudah dipecah belah,” imbuhnya.