Bengkulu – Keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme belakangan semakin menggejala. Sebagai wujud antisipasi kejadian yang sama terulang, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bengkulu akan membentuk kader perempuan agen perdamaian.
Hal ini diungkapkan Ketua Bidang Perempuan dan Anak FKPT Bengkulu, Nurul Fadhilah. Dia mengutarakan gagasannya tersebut di sela kegiatan Pelibatan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan FKPT Bengkulu, Kamis (21.3.2019).
“Sebagai tindak lanjut atas kegiatan ini kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu, kiranya perlu digagas pembentukan kader perempuan agen perdamaian,” kata Nurul.
Dalam paparannya Nurul mengaku prihatin dengan keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme. Jika sebelumnya perempuan dipersepsikan sebabagi korban terorisme, saat ini sudah ditemukan kasus sebagai pelaku peledakan. “Terakhir kita dengar seorang ibu meledakkan diri dan anaknya di Sibolga, dan beberapa hari lalu ada perempuan bunuh diri di sel tahanan setelah ditangkap karena dugaan keterlibatan di jaringan pelaku terorisme,” ungkapnya.
Baca juga : Radikalisme di Kalangan Pemuda Harus Dihadapi Dengan Cara yang Tepat
Di akhir paparannya Nurul mengajak kaum perempuan memperkaya pengetahuan sebagai cara membentengi diri, keluarga, dan orang-orang terdekat dari pengaruh radikal terorisme.
Kepala Subbagian Tata Usaha Kedeputian Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Ahadi Wijayanto, di kesempatan yang sama mengatakan, pelibatan perempuan dalam pencegahan terorisme ini sangat penting dilaksanakan. Ini sebagai wujud respon atas situasi keterlibatan perempuan di aksi terorisme yang terus menunjukkan gejala negatif.
“Kasus di Sibolga dan Klaten harus menjadi perhatian kita semua, terutama kaum perempuan. Jika dulu perempuan sekedar simpatisan, sekarang perempuan adaah pelaku, dan kita harus bersama mencari solusi mengatasinya,” ujar Ahadi.
BNPT dan FKPT Bengkulu menggelar kegiatan pelibatan perempuan dalam pencegaha terorisme telah menghadirkan narasumber dan fasilitator yang berkompeten di bidangnya. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran di kalangan perempuan untuk terus membentengi diri, keluarga, dan orang-orang terdekatnya dari pengaruh radikal terorisme.
“BNPT dan FKPT telah berikhtiar, aparat keamanan juga sudah bergerak. Kami mengundang masyarakat untuk turut serta terlibat di upaya pencegahan, seperti membentengi diri sendiri, membentengi keluarga, dan membentengi orang-orang terdekat,” tutup Ahadi. [shk/shk]