Empat Tentara India Tewas Saat Operasi Pemberantasan Teroris di Kashmir

Kashmir – Empat tentara India tewas dalam baku tembak dengan militan di Kashmir, Senin (18/2). Baku tembak terjadi saat berlangsungnya operasi pemberantasan teroris di Distrik Pulwama.

Operasi ini menyusul pengeboman kelompok teroris Jaish-e-Mohammed (JeM) Jumat lalu, yang menewaskan 41 anggota militer India.

Empat tentara tewas yaitu Mayor DS Dondial, Kepala Polisi Save Ram, Sepoy Ajay Kumar, dan Sepoy Hari Singh.

Dalam kejadian itu, tentara melepaskan tembakan peringatan yang kemudian dibalas gerilyawan. Berdasarkan informasi dari kantor berita ANI, dua teroris didesak militer India agar memberikan informasi lebih lanjut. Mereka diduga memiliki hubungan dekat dengan Adil Ahmad Dar, pelaku bom bunuh diri dan anggota JeM.

Selain empat personel tentara tewas, satu orang juga dinyatakan terluka saat baku hantam. Demikian dikutip dari Channel News Asia.

Baku tembak antara militer India dan militan di Kashmir juga telah menewaskan seorang warga sipil, Mushtaw Ahmad. Hingga berita ini ditayangkan, belum diketahui jumlah militan yang tewas dalam operasi Senin pagi. Sementara beberapa hari lalu militer India menembak mati tiga militan.

Kashmir termasuk wilayah rawan, yang telah menewaskan puluhan ribu orang sejak pemberontakan bersenjata pada 1989. Wilayah yang disebut sebagai ‘surga di bumi’ ini diperebutkan India dan Pakistan sejak kemerdekaan dari Inggris pada 1947.

Operasi militer besar-besaran yang dilakukan India merupakan respons serangan militan 14 Februari lalu. Serangan terjadi saat tentara tengah melakukan konvoi dimana sebuah mobil penuh bahan peledak menabrak bus yang ditumpangi para peserta konvoi di jalan raya Srinagar-Jammu.

Mobil yang mengangkut sekitar 300 kg hingga 350 kg bahan peledak itu menghantam 70 kendaraan yang membawa 2.500 anggota militer menuju Lembah Kashmir.

Baca juga : Pasukan India Tembak Mati Dalang Bom Bunuh Diri Di Kashmir

“Sebuah mobil menyusul konvoi dan menabrak bus yang mengangkut 44 personel,” kata Riyaz Masroor, seorang pejabat polisi, dikutip dari BBC News. Masroor menyebut belasan orang luka parah dalam serangan itu.

Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh menuding JeM didukung Pakistan. Pemerintah Pakistan membantahnya karena dinilai tak berdasar dan tanpa penyelidikan.

Kendati menyayangkan tudingan pemerintah dan media India, otoritas Pakistan mengutuk serangan tersebut dan menyatakan keprihatinan yang mendalam.

Sebagian wilayah Kashmir hingga saat ini dikuasai oleh India, dengan sisanya berada di bawah Pakistan. Meskipun demikian, Pakistan menolak bertanggung jawab atas serangan itu.

Kejadian ini mendatangkan kecaman dari Perdana Menteri India Narendra Modi. Melalui akun Twitter pribadi, Modi mengutuk serangan yang ia katakan “pengecut”. Ia juga menyampaikan duka yang mendalam dan harapan agar kondisi membaik.