Jakarta – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsuddin bertemu dengan Ustadz Abdul Somad (UAS) di kediamannya kawasan Cilandak, Jakarta, Sabtu (3/11/2018). Pertemuan itu tidak hanya mendukung kegiatan ceramah UAS, tapi juga untuk mementahkan kelompok Anti Pancasila yang selalu mendiskreditkan umat islam.
Pada pertemuan itu, Din Syamsuddin yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini, mendukung keberadaan UAS sebagai salah satu dai kondang saat ini. Namun Din juga mengaku prihatin dengan intimidasi dan persekusi yang pernah dialami UAS.
“Terkait dengan apa yang dialami Ustadz Abdul Somad, saya selaku pemangku amanat di Ormas Islam, khususnya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI, sangat prihatin sekali,” ujar Din dikutip dari hidayatullah.com.
Din Syamsuddin juga menyinggung fitnah-fitnah yang sering dilontarkan ke umat Islam, misalnya tuduhan anti Pancasila dan anti NKRI.
Baca Juga : Wali Kota Malang Ajak Pelajar NU Kuatkan Cinta Tanah Air
“Umat Islam sudah kenyang (dengan fitnah itu). Pada satu atau dua dasawarsa Orde Baru, umat Islam pernah mendapatkan fitnah, dituduh umat yang menentang Pancasila. Ini kan menyakitkan. Nah ini, terjadi lagi dalam bentuk lain. Dituduh anti Pancasila karena mengembangkan khilafah dan lain sebagainya,” lanjut Mantan Utusan Khusus Presiden Bidang Dialog dan Kerjasama Antaragama.
Ia menjelaskan, khilafah adalah ajaran Islam. Umat Islam tidak bisa menafikkannya, dan itu ada pemahaman sendiri.
“Jangan lantas jika ada yang berbicara tentang khilafah, mengutip ayat Al Qur’an tentang khilafah, lantas dituduh anti Pancasila. Ini kekeliruan nalar yang saya sebut tadi itu,” imbuh Din.
Din mengaku sudah mengikuti apa yang disampaikan UAS, yang selama ini ia kenal seorang ahli menjelaskan tentang khilafah dari Al Qur’an.
“Beliau menjelaskan dari pandangan Islam. Jadi saya pikir, umat Islam perlu bersyukur, karena dihadirkan setiap kurun waktu, ada da’i-da’i yang tampil sebagai pencerah pada masyarakat, dan itu saya kira sebagai misi keagamaan, yang sesuai dengan amanat UUD 1945, dengan mencerdaskan kehidupan Bangsa. Maka, tolong jangan selalu dilihat secara politis,” tutur Din.