Jakarta – Serangan bom pada tiga gereja, termasuk Gereja St Anthony, empat hotel mewah dan sebuah rumah di pinggiran Colombo, Sri Lanka pada peringatan Hari Paskah, Minggu (21/4) lalu menelan ratusan korban jiwa, beberapa diantaranya adalah orang India.
Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat mengatakan bahwa fakta tersebut tidak merubah betapa parahnya kejadian pemboman tersebut.
“Setiap nyawa yang hilang dalam suatu tragedi, adalah kekhawatiran yang besar,” ucap Rawat ketika ditemui di Kantin Diplomasi, Gedung Kemenlu RI, Jakarta Pusat, pada acara peringatan 70 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia, Dikutip Gatra.com, Selasa (23/4).
Rawat menyampaikan duka cita atas tragedi pengeboman pada Minggu Paskah di Sri Lanka. Saat ini total korban tewas mencapai 321 orang.
Baca juga : Arab Saudi Eksekusi Mati 37 Warganya Terkait Terorisme
“Hilangnya nyawa sungguh memprihatinkan, khususnya jika nyawa-nyawa itu hilang akibat aksi terorisme,” tutur Dubes Rawat di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (23/4).
Dia menambahkan bahwa setiap kekacauan yang dibawa oleh aksi terorisme harus dimusuhi bersama oleh semua negara, Rawat juga mengatakan tindakan-tindakan terorisme seharusnya bisa dijadikan sebagai motivasi untuk bersatu dan berjuang bersama.
“Yang paling penting di masa-masa genting ini adalah kita harus ingat bahwa terorisme adalah common enemy umat manusia,” ungkap Rawat.
Serangan teroris yang meledakkan 3 gereja dan 3 hotel berbintang lima di Sri Lanka telah menyebabkan jatuhnya korban tewas 321 jiwa. Sampai saat ini, pihak keamanan telah menahan 40 orang yang dicurigai terlibat dalam serangan mematikan tersebut.