Berlin – Otoritas Jerman menangkap tiga orang pengungsi asal Irak pada Rabu (30/1) atas tuduhan merencanakan serangan bom ekstremis.
Dikutip dari Arab News, Jaksa federal mengatakan, tiga orang itu terdiri atas Shahin F (23), Hersh F (23) dan Rauf S (36), ditahan dalam serangan dini hari oleh tim polisi SWAT di daerah Dithmarschen, dekat perbatasan dengan Denmark.
Para tersangka, yang memiliki status pengungsi di Jerman, telah diawasi selama beberapa waktu oleh satgas sekitar 200 penyelidik, kata Holger Muench, kepala polisi federal Jerman.
Kasus ini menunjukkan bahwa ancaman terorisme radikal masih ada, kata Muench kepada wartawan.
Baca juga : Empat Tahun Gabung ISIS, Perempuan Asal Jerman Putuskan Pulang
Lebih dari satu juta pencari suaka (pengungsi) memasuki Jerman pada 2015-2016, sebagian besar dari Suriah, Irak dan Afghanistan. Keterlibatan beberapa pengungsi dalam serangan atau plot ekstremis telah membantu meningkatkan dukungan bagi partai alternatif anti migran untuk Jerman.
Pencarian dilakukan di tempat lain di Jerman utara dan barat daya orang yang terkait dengan tiga tersangka utama tetapi saat ini tidak dengan serangan bom.
Kedua pria yang lebih muda itu diduga mempersiapkan serangan bom dan melanggar undang-undang senjata, dan yang lebih tua dituduh telah membantu mereka. Nama belakang mereka tidak diberikan sesuai dengan undang-undang privasi Jerman.
Orang-orang itu tampaknya berada dalam tahap awal perencanaan, kata Frauke Koehler, juru bicara Kantor Kejaksaan Federal.
Jaksa menuduh kedua orang itu memutuskan pada akhir 2018 untuk melakukan serangan yang dimotivasi oleh ekstremisme di Jerman. Ada indikasi bahwa mereka bersimpati dengan ISIS, tetapi Koehler mengatakan tidak ada bukti sejauh ini bahwa para pria itu adalah anggota, atau diarahkan oleh, kelompok itu.