Baghouz – Serangan demi serangan terus dilakukan terhadap kelompok militan ISIS di benteng pertahanan terakhir mereka. Serangan itu datang dari Pasukan Demokratik Suriah ( SDF) yang sokong oleh serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).
Serbuan dari pasukan SDF membuat ISIS terdesak dan meninggalkan permukiman sementara yang sudah mereka diami dalam beberapa hari terakhir di Baghouz.
Dikutip dari AFP, Selasa (19/3/2019), mereka sudah tersudutkan di pinggir Sungai Eufrat. Meski begitu, SDF masih urung menyatakan kemenangan.
Sebabnya anggota ISIS yang masih menguasai kawasan kecil tidak menunjukkan niat menyerah. Bahkan, ada pemimpin mereka yang masih menyerukan serangan.
Baca juga : Kisah Perempuan Indonesia di Sarang ISIS yang Bisa Menolak Untuk Dinikahi
Beberapa hari yang lalu dilaporkan anggota terakhir ISIS berjejalan di permukiman sementara, tumpukan kendaraan hancur, maupun tenda darurat.
Ribuan orang yang terdiri dari warga sipil, anggota ISIS beserta keluarganya, dalam beberapa hari terakhir kabur dari Baghouz, dan menyerah kepada SDF.
Pada Selasa (19/3/2019), SDF kembali melancarkan serangan dan bergerak untuk menduduki permukiman sementara itu, memaksa ISIS menyingkir hingga tepi sungai.
Juru bicara SDF Mustafa Bali menyatakan pertempuran masih berlanjut karena ISIS yang hanya menguasai kawasan kecil terus melawan.
“Ini bukanlah pernyataan kemenangan. Namun perkembangan signifikan dalam perang melawan Daesh,” kata Bali merujuk kepada akronim Arab ISIS.
Dengan ditopang serangan udara koalisi AS, pengepungan SDF membuat ratusan anggota ISIS meletakkan senjata dalam beberapa hari terakhir.
Sekitar 70.000 orang melarikan diri dari Baghouz dan ditampung di kamp pengungsi al-Hawl yang dikelola SDF sejak pertempuran terakhir itu berlangsung pada awal Januari lalu.