Jakarta – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (4/5) kemarin. Keempatnya diduga bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD) Lampung.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, dari empat orang terduga teroris terdapat satu orang di antaranya ditembak Densus 88. Penembakan itu dilakukan karena pelaku diduga membahayakan petugas.
“Ya betul, ada penangkapan jaringan mereka (JAD Lampung) empat orang dan satu orang diambil tindakan tegas terukur karena membahayakan keselamatan anggota,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Minggu (5/5).
Keempat terduga teroris tersebut diketahui berinisial T, IF alias Samuel, MC, dan AN. Mereka ditangkap di empat lokasi berbeda di daerah Bekasi, berikut dengan sejumlah alat bukti yang ditemukan petugas.
Baca juga : Mendikbud Akui Intoleransi dan Radikalisme Masih Ada di Sekolah
Dedi menjelaskan, IF alias Samuel ditangkap sekitar pukul 07.42 WIB di Jalan Dr Ratna, Jati Bening, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi. Pada saat dilakukan penggeledahan terhadap tersangka IF alias Samuel ditemukan satu bom rakitan dari dari tabung gas.
“IF dibekuk pada saat anggota melaksanakan penyisirian, kemudian ditemukan dua orang tersangka dengan ciri-ciri yang sesuai di pinggir jalan. IF berhasil diamankan namun satu lagi tersangka Taripuddin melarikan diri,” ujarnya.
Selanjutnya pada pukul 08.18 WIB petugas kembali menangkap T alias Taripudin di Jalan Cluster The California, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi. Namun saat dilakukan penangkapan tersangka berusaha melakukan perlawanan dengan cara akan melemparkan bom ke polisi.
“Tersangka dilumpuhkan oleh anggota dengan cara melakukan penembakan secara terukur dan bomnya meledak mengenai badan tersangka, sehingga mengakibatkan tersangka meninggal dunia di tempat,” paparnya.
Kendati demikian, Dedi belum bisa menjelaskan secara rinci soal identitas dua terduga teroris lainnya. Karena saat ini Tim Densus 88 masih melakukan pengejaran terhadap dua lainnya.
“Tunggu info Densus, tim masih berada di lapangan,” ujarnya.