Jakarta – Sebanyak 300 kilogram bahan peledak berhasil diamankan Densus 88 Antiteror dari jaringan terduga teroris Abu Hamzah yang ditangkap di Sibolga, Sumatera Utara.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya menemukan tidak hanya bahan peledak yang telah berbentuk bom namun juga yang masih berupa bahan.
“Bahan peledak yang berhasil diamankan aparat Densus 88 Antiteror sebanyak 300 kilogram. Bukan hanya dalam bentuk bom,” ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seperti dikutip detik.com, Rabu (20/3/2019).
Baca juga : Ledakan Bom Saat Perayaan Tahun Baru Nawroz di Afghanistan, Enam Orang Tewas
Adapun biaya pembelian bahan peledak itu didapat dari terduga teroris wanita asal Klaten berinisial Y alias Khodijah, teroris perempuan asal Klaten, Jawa tengah, yang rencananya akan dinikahi Abu Hamzah.
Dedi mengatakan Y rela menjual harta bendanya untuk melakukan aksi amaliyah. Berdasarkan keterangan pemeriksaan, Y berniat membuat bom mobil bersama terduga teroris Sibolga Abu Hamzah.
Mereka berniat menyasar kantor kepolisian di Sibolga dan aparat kepolisian lalin yang sedang bertugas. Namun, mereka tertangkap sebelum melancarkan aksi amaliyahnya.
“Yang bersangkutan rela meninggalkan suami dan anaknya, bahkan rela gadaikan rumah dan tanahnya. Mereka berencana membuat bom mobil dengan menggadaikan rumah dan tanahnya yang sudah dapat Rp 5 juta,” jelasnya.
Lebih lanjut, jenderal bintang satu ini mengatakan Y juga disebut akan dipersunting oleh Abu Hamzah. Sebelumnya Abu Hamzah dikabarkan pula akan menikahi R, mantan istri terduga teroris di Tanjung Tanjung Balai.
“Hasil pemeriksaan ternyata bahwa AH akan mempersunting dua orang, baik yang ditangkap di Tanjung Balai atas nama R alias Syuhama, termasuk Y alias Khodijah ini mau diperistri oleh AH,” kata dia.
“Setelah diperistri mereka berencana menjadi mujahid dan melakukan amaliyah,” tukas Dedi.