Dengan Helikopter, Pasukan AS Pindahkan Emas Rampasan ISIS di Dashisha

Damaskus – Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengutip sumber-sumber lokal mengatakan, dengan menggunakan helikopter pasukan Amerika Serikat (AS) diketahui memindahkan emas rampasan kelompok teroris Islamic State (ISIS) dari daerah al Dashisha di pedesaan selatan Provinsi Hasaka.

Dikutip dari Sputnik, Senin (18/2), kotak berisi sejumlah besar emas itu disembunyikan ISISi sebelah timur kota al-Shadadi.

Menurut laporan SANA, sesuai dengan laporan lain ISIS sudah mencuri sebanyak 40 ton emas batangan dari Mosul, Irak dan daerah lain di Suriah hingga al Dashisha.

Masih menurut sumber-sumber SANA, helikopter militer AS tiba di Hajun di Deir ez-Zor dan Dashisha di Hasaka untuk memindahkan gerilyawan ISIS yang menyerahkan diri kepada pasukan AS.

Sembari itu, mereka juga diarahkan untuk memberikan uang tunai dari emas curian, yang diduga untuk kesepakatan AS akan menyelamatkan ratusan pemimpin ISIS. Pihak Washington belum berkomentar terkait laporan tersebut.

AS sebelumnya  dituduh oleh beberapa negara mengorganisir transportasi untuk ISIS, dengan SANA menyebut militer AS telah menggunakan helikopter untuk mengevakuasi komandan ISIS dengan keluarga mereka atau mengangkut para teroris ke kamp pelatihan.

Dua bulan lalu, Kantor Berita Tasnim mengutip Ketua Parlemen Iran Ali Larijani, yang menuduh bahwa AS mengangkut gerilyawan ISIS ke Afganistan dari Suriah:

Baca juga : Teroris Carlos the Jackel Desak Rezim Venezuela Bebaskan Dirinya dari Penjara

September lalu, SANA melaporkan bahwa koalisi pimpinan AS telah melakukan operasi pendaratan udara di pinggiran a -Marashida untuk mengangkut para pemimpin teroris ke tujuan yang tidak diketahui.

Tanda-tanda pertama dugaan bantuan muncul pada September 2017, ketika sebuah sumber mengatakan kepada Sputnik bahwa helikopter militer AS telah memindahkan komandan lapangan ISIS dari provinsi Deir ez-Zor ke Suriah utara pada akhir Agustus di tengah suksesnya kemajuan pasukan Suriah Assad.

Washington mengumumkan rencana untuk menarik diri dari Suriah pada akhir Desember, setelah Presiden Donald Trump menyatakan kemenangan atas ISIS.