TANJUNGPINANG (HK) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) khawatir kelompok teroris masuk ke Indonesia melalui wilayah Kepri. Karena itu perlu pengawasan ketat dari semua pihak.
Hal itu diungkapkan Kepala BNPT Irjen Pol Pur Ansyad Mbay usai pelantikan dan pengukuhan forum koordinasi pencegahan terorisme (FKPT) Provinsi Kepri dan dialog damai pencegahan terorisme, di Hotel Aston Tanjungpinang, Rabu (30/4).
“Kepri merupakan daerah yang sangat strategis berada jalur lintasan negara-negara luar, bahkan berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura. Perlu pengawasan ketat dari pihak-pihak terkait, dikhawatirkan teroris dunia akan masuk ke Indonesia melalui Kepri,” ujarnya.
Kelompok radikal ini, kata dia, sangat mengganggu stabilitas keamanan nasional dan dapat mengakibatkan trauma mendalam bagi korban. Menurutnya, kelompok ini akan mengambil kesempatan pada masa-masa menjelang pemilihan presiden (pilpres).
“Ini yang perlu kewaspadaan dan antisipasi dari komponen dan lapisan masyarakat. Pencegahan lebih baik daripada harus mengobati. Lebih baik waspada dari hal yang tidak diinginkan terjadi di daerah kita,” katanya.
Persoalan terorisme, jelasnya, bukan tugas pemerintah semata, tetapi juga seluruh komponen bangsa.
“Penanganan terorisme di Indonesia menjadi contoh dan rujukan bagi negara lain. Kita dianggap berhasil menangani terorisme. Tetapi kita juga harus waspada pada mantan teroris yang telah menjalani hukuman dan bebas. Hal ini dikhawatirkan mereka akan bergabung dengan kelompoknya kembali,” ungkapnya.
Kepolisian Ri telah menangkap 900 teroris, 600 di antaranya telah melalui proses hukuman, sebagian telah bebas, 90 orang ditembak di tempat.
Gubernur Kepri yang diwakili Sekdaprov Kepri, Iwan Robert Loriaux menyambut baik terbentuknya FKPT di Provinsi Kepri. “Pencegahan bukan hanya oleh pihak TNI dan Polri semata. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, dalam pengawasan dan antisipasi akan lebih baik dan maksimal,” katanya.
Namun, kata dia, tak hanya terorisme yang perlu diantisipasi, melainkan juga bahaya narkoba yang kini menjadi ancaman serius bagi masyarakat Kepri.
“Indonesia saat ini bukan hanya sebagai negara transit barang haram, tetapi sudah menjadi negara produsen dan pemakai. Belakangan ini kita baca di media, di kepri ini beberapa kali polisi menangkap produsen narkoba,” bebernya.
BNPT melantik Reni Yusneli, Asisten I Pemprov Kepri, sebagai Ketua FKPT Provinsi Kepri. Sumber : Haluan Kepri