Jakarta — Kelompok militan ISIS mengeluarkan buku panduan terbaru untuk para pendukung dan simpatisannya di negara-negara Barat. Dalam buku bertajuk “How to Survive in the West: A Mujahid Guide” itu dibahas soal cara bertahan hidup saat melakukan serangan di dalam negeri.
Diberitakan Washington Post, Senin (11/5), buku-elektronik itu dipublikasi melalui Twitter pada Maret lalu namun baru diperoleh oleh Middle East Media Research Institute, MEMRI, lembaga pemerhati aktivitas jihadi pekan lalu.
Buku panduan itu memberikan bimbingan terhadap para simpatisan di negara-negara Barat, mulai dari membuat bom secara mandiri atau menghindari kecurigaan aparat dan masyarakat.
Salah satu panduan adalah soal bertahan hidup di alam liar. Namun yang mengejutkan adalah anjuran untuk membawa kondom, sebagai salah satu perangkat yang tidak boleh terlupakan.
Kondom ini termasuk dalam barang-barang yang harus dibawa dalam kotak kaleng rokok, disebut “perangkat bertahan”.
“Kaleng itu, disebutkan dalam panduan, harus berisi ‘korek api, lilin, batu api, kaca pembesar, jarum, kail ikan kecil, beta light (senter kecil yang bisa bertahan 15 tahun — bagus untuk membaca peta saat gelap) benang senar, gergaji fleksibel, alat medis, pisau bedah, plester tahan air, tablet pemurni air, kondom (bisa membawa 1 liter air), kompas, benang wol’,” tulis MEMRI, mengutip buku panduan ISIS.
Ternyata kondom yang terbuat dari lateks bisa digunakan untuk menyimpan air pada situasi darurat.
Buku panduan tersebut juga memuat soal cara para militan agar tidak dicurigai. Salah satunya adalah tidak mengenakan pakaian yang mencurigakan, seperti hijab untuk wanita atau pakaian tempur untuk berlatih.
Selain itu, disarankan para militan mengganti nama mereka agar terdengar “Barat”.
Disebutkan juga cara membaca uang atau senjata tanpa ketahuan. Dalam hal ini, ISIS meniru metode yang digunakan para geng kriminal, yaitu membuat tempat persembunyian khusus di dalam mobil.
Buku panduan itu juga memuat cara mudah membuat bom. Teknik ini pernah diulas di majalah al-Qaidah. Di antaranya yang diajarkan adalah membuat “bom Molotov, bom paku, bom kantung udara microwave, bom kaleng gas, bom remote kontrol, dan bom mobil.”
Aktivitas di dunia maya juga menjadi perhatian ISIS. Para simpatisan diharap berhati-hati saat berselancar di internet. “Jika anda menjelajah internet, beraktivitaslah senormal mungkin. Jangan mengetik kata-kata pencarian jihad, jangan juga Islamic, dan khususnya jangan di komputermu,” tulis panduan tersebut. (stu)