Grozny – Seorang wanita meledakkan diri di Grozny, ibu kota dari Chechnya, Sabtu (17/11/2018). Kementerian Dalam Negeri Chechnya menyebut tidak ada polisi dan warga sipil yang terluka dalam serangan.
Dikutip dari media Daily Star, Kejadian ini terjadi di sekitar pos pemeriksaan polisi. Saat itu, seorang wanita mendatangi pos polisi tersebut. Saat dimintai dokumen dan data diri oleh polisi wanita itu menolak.
Wanita yang bersikap cukup aneh itu kemudian memaksa lewat tanpa menunjukkan dokumen-dokumen yang diminta. Di saat bersamaan, salah seorang polisi menyadari bahwa wanita tersebut juga membawa peledak yang menempel padanya.
Polisi itu pun kemudian memberikan tembakan peringatan agar wanita itu berhenti. Sesaat setelah tembakan peringatan itulah wanita muda tersebut meledakkan dirinya sendiri.
Baca juga : Pasukan Suriah Pukul Mundur ISIS Dari Wilayah Selatan
Dilaporkan tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini kecuali wanita itu sendiri. Hingga saat ini pihak terkait masih mengidentifikasi identitas pelaku bom bunuh diri tersebut.
Media lokal menyebut pelaku bukan warga Chechnya. Terakhir kalinya bom bunuh diri terjadi di Chechnya adalah di sebuah pos pemeriksaan Grozny pada Mei 2016.
Dalam serangan kala itu, enam polisi terluka. Dua tahun sebelumnya, serangan bunuh diri di Chechnya menewaskan lima aparat dan melukai 12 lainnya.
Chechnya, negara satelit Rusia, dilanda serangkaian serangan yang menargetkan polisi dalam beberapa bulan terakhir. Dalam 20 tahun terakhir, Rusia terlibat dalam dua perang melawan separatis di Chechnya.
Setelah konflik 1994-1996, sejumlah aksi kekerasan masih terus terjadi di Chechnya. Pada Juni 2015, sejumlah pemberontak di Chechnya mendeklarasikan kesetiaan mereka kepada kelompok militan Islamic State (ISIS).
Negara ini juga dinilai sejumlah analis telah menjadi salah satu negara asal militan asing yang berperang di Suriah dan Irak.