Damaskus – Pasukan Suriah mengambil alih kendali wilayah yang selama tujuh tahun perang Suriah, dikuasai kelompok radikal ISIS, Operasi itu melancarkan banyak pasukan untuk mendorong ISIS keluar dari wilayah tersebut.
Pada Sabtu lalu, pasukan pemerintah berhasil merebut kembali wilayah selatan Tulul al-Safa. Laporan dari lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) menyebutkan, wilayah yang diambil alih antara lain dataran tinggi vulkanik antara provinsi-provinsi Damaskus Sweida.
“Anggota ISIS menarik diri dari sana dan menuju timur ke gurun Badia,” kata kepala SOHR, Rami Abdel Rahman, seperti dikutip AFP, Sabtu (17/11).
ISIS kemungkinan menyingkir setelah melalui kesepakatan dengan pasukan rezim yang selama beberapa pekan melakukan pengepungan dan serangan udara.
Baca juga : Siksa Tahanan Terorisme, Puluhan Mantan Aparat Keamanan dan Intelijen Ethiopia Ditangkap
Kantor berita negara, SANA, melaporkan pasukan rezim telah membuat kemajuan besar di Tulul al-Safa dan menyisir wilayah itu untuk mengusir anggota ISIS yang tersisa.
Sementara itu, serangan udara menewaskan puluhan orang di kantong ISIS yang masih tersisa, aliansi pasukan Kurdi yang didukung koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat sedang berupaya mengusir ISIS di tepi timur sungai Eufrat.
Sedangkan pasukan koalisi yang didukung Rusia memerangi ekstremis di sebelah barat sungai.
SOHR menyebut, pasukan koalisi melakukan serangkaian serangan pada Sabtu, yang menewaskan 43 orang, termasuk 36 anggota keluarga kelompok ISIS di desa Abu al-Husn.
Namun, koalisi membantah bahwa serangan telah menewaskan selain target utama. “Tidak ada korban sipil yang terkait dengan serangan (di Abu Husn),” kata juru bicara koalisi, Sean Ryan.
“Ini adalah jumlah kematian tertinggi dalam serangan udara koalisi sejak Pasukan Demokratik Suriah (SDF) melancarkan serangan terhadap kantong ISIS pada September,” ujar Abdel Rahman.
Sebanyak 17 orang di antara yang tewas merupakan anak-anak, sementara 7 orang lainnya tidak teridentifikasi.
“Koalisi mengambil langkah besar untuk mengidentifikasi dan menyerang target ISIS yang tepat guna menghindari korban non-target,” imbuhnya.
SOHR mencatat, serangan udara koalisi telah menewaskan 234 warga sipil, termasuk 82 anak sejak 10 September lalu, ketika SDF meluncurkan serangan pada ISIS di wilayah timur.