Bom Bunuh Diri Hantam Peringatan Maulid Nabi di Afghanistan

Kabul – Peringatan Maulid Nabi Muhammad biasanya berlangsung meriah penuh keakraban dan kekeluargaan. Namun itu tidak terjadi saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabul, Afghanistan, Rabu (21/11/2018) waktu setempat.

Peringatan yang dihadiri ratusan ulama dan umat muslim setempat, justru menjadi ajang pembantaian akibat bom bunuh diri. Akibatnya, sebanyak 43 orang tewas dan 82 orang mengalami luka-luka.

Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Najib Danish mengatakan ledakan itu terjadi pada pukul 06.15 waktu setempat. Bom itu terjadi di sebuah yang berada gedung pertemuan di dekat Bandara Internasional Kabul, yang digunakan untuk Maulid Nabi Muhammad SAW oleh para ulama setempat, seperti dikutip CNNindonesia.com.

Ia mengatakan bom bunuh diri itu merupakan salah satu serangan paling mematikan yang terjadi di Afghanistan selama ini. Hingga kini, belum diketahui siapa pihak yang bertanggung jawab atas serangan itu.

Baca juga: Menanti Perdamaian di Filipina

Serangan ini tampaknya menimbulkan dugaan upaya diplomatik yang dilakukan oleh Afghanistan untuk mengakhiri perang selama 17 tahun masih belum berhasil. Pada Agustus lalu, sebanyak 34 orang tewas dalam serangan bom yang menargetkan sebuah pusat pendidikan bahasa Inggris untuk anak-anak.

September lalu, 20 orang termasuk dua wartawan tewas akibat serangan bom ganda. Ledakan pertama terjadi di sebuah klub gulat. Tak lama kemudian, ledakan kedua menyusul di layanan darurat pada saat wartawan dan petugas kepolisian tiba di lokasi kejadian.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis sebuah laporan pada Juli lalu yang menyatakan jumlah warga sipil Afghanistan yang tewas dalam rentang 1 Januari hingga 30 Juni 2018 mencapai rekor tertinggi. Yakni 1.700 warga tewas. Jumlah ini mengalahkan rekor warga sipil tewas selama satu dasawarsa terakhir.

Laporan itu juga menyebut Kabul merupakan salah satu tempat yang paling berbahaya di Afghanistan bagi warga sipil.