.

BNPT: Video ISIS Angin Segar Bagi Teroris di Indonesia

.JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencatat setidaknya ada 30 warga negara Indonesia (WNI) yang telah bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Data tersebut menurut Kepala BNPT, Ansya’ad Mbai, lebih sedikit dari yang sebelumnya disampaikan Kapolri Jenderal Sutarman, yakni sekitar 56 WNI bergabung dengan ISIS dan berangkat ke Irak untuk berjihad.

 

“Data di BNPT tercatat ada sekitar 30 WNI bergabung dengan ISIS. Beberapa di antaranya, bekas narapidana teroris dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO),” kata Ansya’ad, di Jakarta, Selasa (5/8).

Dijelaskan Ansya’ad, WNI yang dari kelompok garis keras itu awalnya tidak mengenal ISIS. “Mereka hanya tahu Syria. Menurut mereka, itu merupakan ajang untuk berperang membela agama,” jelas Ansya’ad.

Beberapa tahun sebelumnya, kelompok tersebut lanjutnya, pernah mengirim orang ke Syria untuk berjihad. Ada yang sudah punya paspor, tetapi gagal berangkat karena ditangkap tim Densus 88 Anti Teror Polri. “Dua tahun terakhir ada sekitar 12 orang yang berangkat,” ujar Ansya’ad.

Selain itu, Kepala BNPT juga mengakui keterlibatan anak buah gembong teroris Santoso untuk merekrut pemuda bergabung dalam ISIS. “Itu terlihat dalam video yang beredar di Youtube belakangan ini. Pria berinisial B yang mengajak warga Indonesia untuk bergabung dengan ISIS itu telah lama menjadi buronan Polri,” terangnya.

WNI bergabung dengan ISIS (berinisial B) adalah tokoh kelompok radikal yang selama ini beroperasi. “Dia (B) anak buah Santoso,” tegas Ansya’ad.

Terakhir dikatakannya, video Santoso yang berbaiat mendukung ISIS itu menjadi semangat baru bagi para ekstremis untuk eksis kembali. Itu perlu dicegah. “Video itu angin segar bagi kelompok teroris di Tanah Air,” pungkasnya.(fas/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *