REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pusat Media Damai (PMD) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Sujatmiko mengatakan, sebenarnya Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dapat menangkal pengaruh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebab Indonesia sebagai negara yang besar dengan mayoritas penduduk beragama Islam.
Dengan begitu, Kata Sujatmiko WNI dapat memberikan peran dengan mencontohkan Islam di Indonesia yang cinta damai, toleran dan menjalankan Islam yang moderat.
“Kita punya kuantitas, secara demografi, WNI kita ada di mana-mana. Ini seharusnya dapat menjadi senjata kita untuk menangkal pengaruh ISIS, baik di Indonesia maupun dunia,” ujar Sujatmiko dalam diskusi ‘Menangkal Paham ISIS atas Nama Agama’ di Kampus Uhamka, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Selasa (19/5).
Sujatmiko juga secara khusus meminta umat Islam di Indonesia untuk terus mempertahankan sikap hang cinta damai. Sebab kata dia ISIS akan mudah masuk mempengaruhi terutama kalangan muda bila suatu negara terjadi kekacauan.
Saat ini kata Sujatmiko cara ampuh untuk menangkal ISIS adalah dengan memperlihatkan bahwa Islam yang sebenarnya adalah yaitu rahmatan lil alamin. “Tangkal dengan hati yang bersih, sesuai ajaran agama secara damai,” ucapnya.
Namun, BNPT kata Sujatmiko menyadari bahwa ISIS dalam melancarkan aksi menyebarkan ideologinya dengan teknologi yang tinggi. Hal ini lah yang dikhawatirkan oleh BNPT karena bisa saja ISIS masuk ke Indonesia tanpa terdeteksi.
BNPT sendiri tambah dia selalu mengharapkan kerjasama dan dukungan dari seluruh kalangan masuyrakat agar sama-sama menjaga NKRI dari ancaman pihak-pihak yang menganut paham eksrim.