TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan seluruh jaringan terorisme memiliki induk yang sama. Kepala BNPT Ansyaad Mbai mengatakan induk dari jaringan teroris adalah Abu Bakar Baasyir (ABB).
“Induknya sama. Anda lihat ini ideolognya siapa. Kan ABB itu. ABB ini dari zaman orba, masuk penjara, buron, lari lagi,” kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/6/2013).
ABB, ujarnya, selalu keluar masuk penjara. Saat menjadi buron, Baasyir melarikan diri dan akhirnya kembali ke Indonesia. “Nanti ditangkap lagi. Masih terus begitu. Sekarang banyak lagi mau diapakan. Sekarang yang kayak begini mau diapakan?” ujarnya.
Diketahui, Ustad Abu Bakar Baasyir, terpidana kasus terorisme yang dihukum oleh Mahkamah Agung (MA) selama 15 tahun penjara kini menghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) Pasir Putih, Nusakambangan.
Amir Jamaah Anshorud Tauhid atau JAT itu dihukum karena terbukti terlibat pelatihan militer kelompok teroris di Aceh. Ba asyir terbukti melakukan pidana dalam dakwaan subsider dengan Pasal 14 Jo Pasal 7 UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Terorisme.
Baasyir dinilai terbukti merencanakan atau menggerakkan pelatihan militer bersama Dulmatin alias Yahyah Ibrahim alias Joko Pitono. Perencanaan itu dibicarakan keduanya di salah satu ruko di dekat Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki di Solo, Jawa Tengah, pada Februari 2009.
Perencanaan lanjutan melibatkan dua anggota Majelis Syuro JAT, yakni Lutfi Haidaroh alias Ubaid dan Abu Tholut, serta Ketua Hisbah JAT Muzayyin alias Mustaqim. Pembicaraan dilakukan di beberapa lokasi, seperti di Solo dan Ciputat, Tanggerang.
sumber: komisi Kepolisian Indonesia