OGOR-Dirjen Pencegahan dan Penindakan Teroris Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen TNI (Mar) Verry Kunto, meminta semua aparat untuk turun tangan menanggulangi peredaran senjata ilegal masuk ke Indonesia.
“Itukan lubang masuknya senjata di negara kita banyak. Jadi kita tidak bisa berdiri sendiri,” kata Verry usai menghadiri Persiapan Latihan bersama Penanggulangan Teroris di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian. (PMPP) TNI Sentul, Bogor, Selasa.
Menurut dia, perlu kerja sama yang baik diantara aparat untuk menghilangkan kegiatan semacam itu.
“Kami sudah memberikan pemahaman kepada para aparat daerah tentang hal ini, terutama peredaran senjata ilegal terhadap teroris karena terorisme musuh semua negara. Harus ada peran kerja sama yang kuat,” jelasnya kepada Antara.
Ia menambahkan, BNPT juga sudah ada kerja sama dengan pihak asing seperti Thailand untuk sharing dan berbagi pengalaman terkait peredaran senjata ilegal.
“Kita perlu sharing dan berbagi pemahaman juga dengan asing agar peredaran senjata ilegal dari luar bisa dicegah,” ujarnya.
Terkait permintaan Front Pembela Islam (FPI) agar BNPT dibubarkan, kata dia, pihak yang meminta BNPT dibubarkan tak mengerti tugas dan kewenangan dari BNPT.
“Sehingga mereka beranggapan keberadaan BNPT jadi gangguan bagi mereka,” katanya.
Verry menuturkan pihaknya hanya menjalankan tugas dan kewajibannya menurut keputusan presiden yang sudah diamanatkan.
“BNPT dalam penanggulangan teroris berada dilevel policy. Ini sesuai Kepres tahun 2012 dan 2010 BNPT sebagai badan resmi pelaksanan penanggulangan teroris. Selama ini, kita bersama-sama TNI berkoordinasi untuk penanggulangan teroris,” katanya.(*/hrb)
sumber: investor online