Nairobi – Serangan teror berupa bom bunuh diri dan penembakan terjadi di Ibu Kota Kenya, Nairobi. Hingga saat ini korban tewas diperkirakan mencapai belasan orang, dan bisa terus bertambah.
Dikutip dari CNN, Rabu (16/1/2019), serangan itu terjadi di kompleks hotel yang berdekatan dengan area perkantoran di kawasan elite di Riverside Drive, Westlands, Nairobi. Pemerintah Kenya menerjunkan aparat kepolisian dan tentara untuk melumpuhkan para pelaku teror.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan seorang warga AS meninggal dalam kejadian itu. Menurut informasi, seorang warga Inggris juga meninggal akibat serangan teroris, di samping sebelas warga Kenya.
Baca juga : Polisi Antiteroris Kenya Berhasil Kendalikan Kondisi Pascaserangan Teroris di Nairobi
Kelompok militan Somalia, Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menurut pernyataan yang diterima SITE Intelligence Group.
“Saya melihat enam orang tewas di jalan setapak dekat sungai dan lima korban lainnya di Kafe Secret Garden,” kata seorang saksi.
Perwakilan Kepolisian Nasional Kenya, Irjen Joseph Boinnet, serangan teror itu terkoordinasi.
Serangan diawali di sebuah bank dalam kompleks perkantoran. Kelompok teroris meledakkan bom yang diletakkan di tempat parkir. Lalu disusul oleh bom bunuh diri dalam lobi hotel. Korbannya adalah para tamu dan pegawai menderita luka parah. Setelah itu kelompok bersenjata mulai melepaskan tembakan.
Jumlah orang yang tewas dan terluka dalam serangan itu belum bisa dikonfirmasi.Rumah sakit setempat telah menerbitkan permohonan mendesak untuk permintaan donor darah. Aparat masih menutup lokasi itu. Suara letusan senjata terdengar dari kejauhan ketika aparat mulai merangsek ke lokasi kejadian.