Balik ke Indonesia, Pengikut ISIS Bawa Ancaman

Jakarta – Ratusan warga negara Indonesia telah bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah. Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi mengatakan banyak ancaman yang muncul ketika para kombatan itu kembali ke Tanah Air.

“Ancamannya sudah sampai di kita (Indonesia),” ujar Rudy dalam diskusi di Institut Peradaban, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 13 Mei 2015. Dia mencontohkan peristiwa meledaknya bom klorin di pusat perbelanjaan di Depok, Jawa Barat, pada 27 Februari 2015.

Menurut Rudy, selama ini belum pernah terjadi kasus bom klorin di Indonesia. “Ini pasti oleh-oleh dari sana (ISIS),” ujarnya.

Rudy menyatakan bersyukur karena bom tersebut tidak dirakit dengan sempurna. Sebab, bila dirakit dengan benar, bom itu bisa meledak hebat. Ledakan bom klorin, kata Rudy, berdasarkan kajian tim ahli dan Densus Antiteror 88, minimal bisa membutakan orang di sekelilingnya.

Rudy mengatakan warga Indonesia yang bergabung dengan ISIS di Suriah sudah pasti belajar membuat bom, ilmu militer, dan hal-hal yang bersifat radikal lain. Namun pemerintah Indonesia belum menyiapkan hukuman bagi para anggota ISIS ini.

“Mana yang paling baik, tercepat, yang bisa mengantisipasi itu. Karena saudara kita akan pulang dan membawa ajaran luar biasa ke sini. Tapi belum ada alat hukumnya,” kata Rudy.

Berdasarkan data BNPT, ada sekitar 159 warga Indonesia yang bergabung dengan ISIS. Namun pengamat terorisme, Sidney Jones, memprediksi 200-300 warga Indonesia telah menjadi anggota ISIS.

LINDA TRIANITA
sumber : Tempo.co

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *