Jakarta – Anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Basir alias Romzi yang ditembak mati, Minggu (3/3) lalu, ternyata memiliki kemampuan menembak lebih baik di antara anggota lainnya.
Demikian disampaikan Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Pasetyo kepada wartawan di Mabes Polri, Selasa (5/3).
“Selain Basir ada dari Nusa Tenggara Barat (NTB) juga atas nama Kei alias V alias Aitu yang diidentifikasi satgas yang pegang M16,” kata Dedi.
Dedi mengatakan, kemampuan Kei dalam menggunakan senjata hampir setara dengan Basir. Basir merupakan salah satu anggota pimpinan Ali Kalora yang memegang peran penting.
Baca juga : Satgas Tinombala Temukan Banyak Barang Diduga Milik Teroris MIT
“Selain karena pegang senjata, saat terjadi kontak tembak salah satu pelaku (penembak) adalah Basir,” ucapnya.
Basir tewas ditembak mati saat kontak senjata. Saat ini, Satgas Tinombala tengah melakukan pengejaran sisa anggota kelompok MIT.
“Kini (jenazah) tersangka telah dievakuasi ke Sulawesi Tengah untuk dilakukan identifikasi oleh DVI. Selain itu juga melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Aditya alias I aluas K untuk diminta keterangan,” kata Dedi.
Menurut Dedi, upaya preventif telah dilakukan Satgas Tinombala sejak Desember, tepatnya setelah jasad warga desa yang dimutilasi ditemukan.
Pada Januari Satgas juga melakukan pendekatan persuasif kepada keluarga Ali Kalora. Daftar DPO disebar melalui darat dan udara.
Selanjutnya, pada 29 Januari, Satgas Tinombala mengultimatum anggota MIT untuk menyerahkan diri dan bertanggung jawab mengikuti proses pengadilan. Namun, ultimatum Satgas Tinombala diabaikan.
“Maka Satgas Tinombala melakukan tindakan dan langkah-langkah penegakan hukum secara ofensif ke beberapa titik yang sudah di-mapping dan identifikasi oleh satgas,” tandasnya.