Pekalongan – Setelah dibuka resmi oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Kajen, Senin (8/4/2019), Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum) langsung membahas poin penting yaitu peran tasawuf dalam penanggulangan terorisme. Tiga ulama sufi dunia tampil menjadi pembicara yaitu mufti Damaskus (Suriah) Syaikh Dr. Muhammad Adnan Al-Afyouni, Syaikh Dr. Riyadh Baso (Lebanon), dan Syaikh Dr. Muhammad Abdul Ghoffar As-Syarif (Kuwait). Sidang itu digelar di Ballroom Hotel Santika, Pekalongan.
Syaikh Dr. Muhammad Adnan Al Afyouni menjadi pembicara pertama yang memaparkan bagaimana ciri radikalisme dan penanggulangannya. Mufti Damaskus tersebut menyebut bahwa tantangan dan kejadian teror yang terjadi di berbagai belahan dunia hari ini disebabkan oleh pemikiran radikalisme yang selanjutnya melahirkan aksi terorisme.
“Untuk menghadapi pemikiran harus juga melalui pemikiran,” ujar ulama asal Suriah dikutip dari laman jatman.or.id.
Al Afyouni menambahkan bahwa penting sebelumnya mengetahui ciri-ciri pemikiran radikalisme yang sudah banyak melahirkan banyak kematian, kekacauan dan kerusakan hari ini.
Baca juga : Puluhan Ulama Sufi Dunia Hadiri Konferensi Ulama Sufi Internasional di JATMAN Pekalongan
Agenda World Sufi Forum malam ini dibagi dalam 4 Sidang Komisi. Komisi A yang bertempat di Hotel Santika, Komisi B di Hotel Horizon, sedangkan Komisi C dan D dipusatkan di komplek Pendopo Kajen Kantor Bupati Pekalongan. Konferensi saat ini masih berlangsung.