Pekalongan – Puluhan ulama sufi dunia menghadiri Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum) yang digelar di Pekalongan, 8-10 April 2019. Bertindak sebagai tuan rumah Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahli Thariqah al-Mutabarah al-Nahdliyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya. Ulama dunia yang hadir antara lain mufti (imam besar) Suriah Syaikh Dr. Muhammad Adnan Al-Afyouni, mufti India Syekh Abu Bakar Ahmad. Konferensi Ulama Sufi Internasional dibuka oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Senin (8/4/2019).
Dalam sambutannya, Menhan menjelaskan sejarah peran ulama tarekat dalam memperjuangkan dan menjaga kemerdekaan Indonesia. “Ajaran para ulama tarekat menjadi akar tumbuhnya nasionalisme dan bangkitnya perlawanan terhadap Belanda,” katanya.
Menhan berharap hal tersebut dapat diteruskan oleh ulama tarekat saat ini dengan berada di garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Baca juga : Mufti Damaskus: Umat Islam Indonesia Jangan Percaya Propaganda Radikal Terorisme
“Habib Lutfi ini adalah Habib NKRI, karena selama ini terus menggelorakan semangat berbangsa dan bernegara Republik Indonesia,” ujar Menhan.
Habib Lutfi dalam sambutannya mengatakan di tengah kobaran konflik yang tak berkesudahan ini, tarekat berperan penting. “Peranan tarekat sangat diperlukan untuk keamanan dunia,” katanya.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi sebagai ketua panitia menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap tamu undangan yang hadir, baik dari luar maupun dalam negeri.
“Kami atas nama panitia mengucapkan selamat datang kepada para peserta yang akan mengikuti acara World Sufi Forum ini. Kami juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu jalannya acara ini, sehingga acara berjalan dengan baik, lancar dan insyaAllah nanti akan memunculkan hikmah yang luar biasa, utamanya adalah untuk kemaslahatan kita semua, tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia,” kata bupati.
Menurut Asip, kegiatan yang mengiringi jalannya Multaqo Sufi Internasional antara lain pembukaan, sidang pleno Komis A dan B yang diselenggarakan di Hotel Horison dan Santika Kota Pekalongan, kemudian untuk Komisi C dan D akan diselenggarakan di sekitar acara pembukaan di Kajen.
“Di samping itu dalam kegiatan ini akan ada pembentukan organisasi sufi internasional, Kirab Merah Putih yang diikuti 2.500 peserta. Kemudian ada juga pameran dari Kementerian Agama RI dan pameran produk UMKM Kabupaten Pekalongan,” tuturnya.
Pertemuan sufi dunia ini diikuti oleh 3.500 peserta yang terdiri dari mursyid, muqaddam, badal, khalifah tarekat-tarekat mutabarah dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, hadir pula 87 ulama dari 36 negara.
Pembukaan Konferensi Ulama Sufi Internasional dihadiri antara lain Kasum TNI Letjen Supriyanto, Duta Besar Maroko untuk Indonesia Sayid Abdullah, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, para bupati dan wali kota, para pengurus NU, Dirjen Kementerian Agama, dan Kementerian Pertahanan, para mursyid, para masyayih lainnya.