Baghouz – Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang didukung AS memproklamirkan kemenangan teritorial 100 persen atas kelompok teroris Islamic State (ISIS). SDF menyatakan ISIS sudah kehilangan seluruh wilayah pertahanan terakhirnya di Suriah, sekaligus mengakhiri “kekhalifahan” -nya.
Sebelumnya, kelompok militan itu pernah menguasai 88.000 km persegi (34.000 mil) tanah yang membentang di Suriah dan Irak.
Meskipun kehilangan wilayah teritori, ISIS tetap masih dipandang sebagai ancaman keamanan utama yang mampu meningkatkan serangan di wilayah tersebut dan di seluruh dunia.
Aliansi SDF yang dipimpin Kurdi memulai serangan terakhirnya terhadap ISIS pada awal Maret, untuk menggempur sisa milisi yang bersembunyi di desa Baghouz di Suriah timur.
Aliansi itu terpaksa memperlambat serangannya setelah diketahui bahwa sejumlah besar warga sipil juga ada di sana, berlindung di gedung, tenda, dan terowongan.
Baca juga : Terkait Terorisme, 10 Orang Warga Jerman Ditangkap Polisi
“Pasukan Demokrat Suriah mengumumkan penghapusan total apa yang disebut kekhalifahan dan 100% kekalahan teritorial Isis [kelompok ISIS],” kata juru bicara SDF, Mustafa Bali, dalam cuitannya di Twitter.
“Pada hari yang unik ini, kami memperingati ribuan martir yang upayanya memungkinkan kemenangan.”
Pejuang SDF telah mengibarkan bendera kuning mereka di Baghouz untuk merayakan kemenangan mereka, menurut laporan dari tempat kejadian.
Tetapi terlepas dari jatuhnya Baghouz, para pejabat AS meyakini ISIS sama sekali tak terkalahkan.
Para pejabat AS percaya bahwa ISIS mungkin memiliki 15.000 hingga 20.000 pendukung bersenjata yang aktif di wilayah tersebut, banyak dari mereka dalam sel-sel yang tertidur, dan diperkirakan akan kembali memberontak ketika berusaha membangun kembali.
Bahkan ketika kekalahannya di Baghouz sudah dekat, ISIS merilis rekaman audio yang menantang dari juru bicaranya Abu Hassan al-Muhajir, menyatakan bahwa kekhalifahan belum selesai.