Jakarta: ASEAN dan Uni Eropa terus berusaha memperkuat kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk soal pertahanan dan perang melawan terorisme. Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Francesco Fontan mengatakan, Benua Biru dapat membagi pengalaman dengan ASEAN dalam menghadapi serangan teroris.
“Beberapa tahun terakhir, negara-negara Eropa bergelut melawan serangan teroris. Namun saat ini, serangan mulai berkurang. Kami ingin memberikan pengalaman yang telah Uni Eropa lalui (kepada ASEAN),” ungkap dia dalam EU-ASEAN Seminar on Security and Defense di Jakarta, Senin (26/11/2018).
“Kegiatan ini sangat membantu agar hubungan kedua organisasi semakin erat. Kita bisa bertukar pikiran dan pengalaman,” kata Dubes Fontan, seperti dikutip Medcom.id.
Baca juga : Kapolda Jatim Usulkan Penghargaan Sekolah Perwira Buat Bripka Andreas
Selain soal terorisme, seminar juga membahas berbagai tantangan bersama seperti kejahatan lintas batas dan perdagangan manusia. Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN bidang Politik dan Keamanan Dr. Hoang Anh Tuan mengatakan ASEAN perlu sigap dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut.
Berbagai tantangan itu di antaranya mengenai ancaman kejahatan di dunia maya, aksi kriminal transnasional dan keamanan maritim.
“Untuk menghadapinya, dibutuhkan respons terkoordinasi dan multinasional dari negara-negara ASEAN serta didukung mitra-mitra kami, seperti Uni Eropa,” jelas dia.
EU-ASEAN Seminar on Security and Defense sudah empat kali digelar. Untuk tahun ini, seminar dihadiri lebih dari 40 pejabat serta pakar bidang keamanan dan pertahanan kedua kawasan.
Seminar dibuka oleh Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Eropa Dirk Dubois serta Rektor Universitas Pertahanan Letjen Dr Tri Legionosuko