Surabaya – Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan mengusulkan Bripka Andreas Dwi Anggoro, korban sekaligus penangkap teroris Eko Ristanto, untuk mendapatkan penghargaan dari Kapolri.
Apresiasi yang diusulkan adalah pengikutsertaan Andreas dalam sekolah perwira.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera saat konferensi pers di gedung Bidhumas Polda Jatim, Jumat (23/11) lalu.
“Apresiasi khusus ini diberikan karena keberanian Bripka Andreas,” ucap Barung.
Menurutnya, Andreas dianggap mengambil tindakan yang tepat meski terluka. Sikap tersebut menunjukkan tingginya jiwa polisi dalam diri polisi lalu lintas itu. “Jelas penangkapan teroris itu sebenarnya di luar kemampuannya,” kata Barung.
Polisi dengan tiga melati di pundak tersebut menyatakan, hadiah untuk Andreas belum resmi ditentukan. Sebab, yang diusulkan belum tentu disetujui. Setidaknya, jika berkaca pada penghargaan Kapolri kepada anggota yang menjadi korban teroris, ada dua pilihan yang dimungkinkan. Yakni, ikut sekolah perwira atau langsung naik pangkat satu tingkat. “Nanti yang menentukan Kapolri,” terangnya.
Baca juga : Pelaku Bom Bunuh Diri Serang Konsulat Tiongkok di Karachi
Di bagian lain, luka di kelopak mata kanan Andreas masih ditangani tim medis. Barung mengatakan, setelah diobservasi tim dokter kemarin, kondisi anggota Polres Lamongan itu dinyatakan membaik.
Tim dokter RS Bhayangkara Polda Jatim terus mengecek kondisi Andreas setelah operasi Selasa lalu (20/11). Kornea mata Andreas dinyatakan sedikit terluka gara-gara terhantam kelereng yang dilesatkan ketapel Eko Ristanto.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Andreas menjadi korban serangan dua terduga teroris, yakni Eko Ristanto dan M Syaif Ali Hamdi , Selasa (20/11) pekan lalu. Eko dan M Syaif Ali Hamdi melempari pos polisi di Wisata Bahari Lamongan (WBL) dengan batu sehingga kacanya pecah. Lalu, mereka kabur dengan mengendarai Honda Supra Fit.
Andreas dan beberapa anggota sekuriti WBL mengejar tersangka dengan motor. Bukan menyerah, Eko malah melesatkan kelereng dengan ketapel ke arah Andreas. Serangan mendadak itu mengenai mata kanan Andreas.
Meski terluka, Andreas melanjutkan pengejaran. Dia lantas menabrakkan motornya ke motor Eko. Andreas, Eko, dan M Syaif Ali Hamdi sama-sama terjatuh. Keduanya langsung dibekuk anggota sekuriti WBL dan warga. Sedangkan Andreas yang terluka dilarikan ke rumah sakit.