Manado – Calon duta damai dunia maya Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) diharapkan bisa aktif untuk menyebarkan perdamaian melalui dunia maya (internet). Dengan demikian, kehadiran duta damai dunia maya Sulut akan bergabung dengan 750 duta damai dunia maya dari seluruh Indonesia yang sudah terbentuk sebelumnya, akan bahu membahu berkolaborasi, melakukan pencegahan radikalisme melalui konten damai berupa tulisan, video, meme, foto, dan lain-lain.
Kasubdit Kontra Propanganda BNPT Kolonel Pas Drs. Sujatmiko mengatakan, pelatihan duta damai dunia maya di Sulut ini akan berlangsung selama empat hari. Mereka akan digembleng untuk membuat tulisan, meme, video, damai yang nantinya berkolaborasi dengan Pusat Media Damai (PMD) BNPT. Selain itu, mereka juga akan berkolaborasi dengan stake holder di daerah dengan berkoordinasi dengan bidang media Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT).
Baca juga : Kasubdit KP Bekali Duta Damai DIY Straregi & Kebijakan Program Penanggulangan Terorisme
“Selain output yaitu terlaksananya duta damai dunia maya di Sulut ini, kita juga ingin outcome semaksimal mungkin. Apa itu, kalian nanti menyadari bahwa kalian generasi muda yang berperan penting untuk melaksanakan perdamaian di dunia maya dengan menebarkan konten perdamaian. Apakah itu video, tulisan, meme, infografis. Itulah outcome yang kita harapkan,” kata Sujatmiko saat membuka Pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2018 Provinsi Sulut di Hotel Mercure, Manado, Senin (12/112018).
Pada kesempatan itu, Sujatmiko menjelaskan bahwa perkembangan radikalisme dan terorisme di Indonesia masih mengkhawatirkan. Karena itu, keberadaan duta damai dunia maya ini menjadi salah satu ‘alat’ untuk meredam propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya.
“Selain sebagai relawan, duta damai dunia maya juga harus benar-benar mengetahui perkembangan kelompok radikalisme dan terorisme di Indonesia,” tutur Sujatmiko.
Ia optistimistis duta damai dunia maya Sulut bakal mampu menjalankan perannya dengan baik. Apalagi sebagai orang yang pernah lama tugas di Manado, ia melihat sorot mata optimisme para duta damai dunia maya Sulut sangat yakin untuk mendukung pencegahan radikalisme dan terorisme di dunia maya.
Kedepan, duta damai dunia maya Sulut akan banyak membuat kegiatan baik offline maupun online. Ada banyak pendekatan yang bisa dilakukan duta damai dunia maya dalam menjalankan kegiatannya, terutama dengan mengedepankan kearifan lokal.
“Seperti duta damai dunia maya Yogyakarta lebih banyak menggunakan budaya dalam setiap kegiatannya. Juga ada duta damai dunia maya daerah lain yang melakukan go to school ke SMA-SMA, juga ada yang menyelenggarakan desa damai. Tentunya banyak sekali kearifan lokal di Sulut yang bisa digunakan,” jelasnya.
Pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2018 wilayah Sulut diikuti 60 peserta. Mereka adalah para generasi muda, terutama mahasiswa pegiat dunia maya. Mereka terbagi dalam tiga kelompok keahlian yaitu blogger, desain komunikasi visual (DKV), dan teknologi informasi (TI).