Satuan Pendidikan Mulai Dasar Sampai Perguruan Tinggi Diminta Segera
Implementasi Pendidikan Pancasila

Jakarta – Satuan pendidikan dan perguruan tinggi diminta untuk segera
mengimplementasikan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila.
Implementasi ini di tingkat dasar sampai perguruan tinggi di
Indonesia.

Permintaan itu disampaikan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
(BPIP) , Yudian Wahyudi saat menjadi keynote speaker sekaligus membuka
Olimpiade PPKN 13 Tingkat Nasional di Universitas Negeri Riau,
Provinsi Riau, Senin, (6/5/2024).

Menurutnya, tidak ada alasan untuk menunda-nunda karena dalam
peraturan pemerintah dan berdasarkan surat keputusan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sudah
ditegaskan Pendidkan Pancasila sebagai muatan wajib.

“Saya kembali menegaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021
tentang Standar Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pancasila
merupakan muatan wajib dalam kurikulum setiap jenjang pendidikan,”
ujar Kepala BPIP.

Ia menambahkan bahwa k eputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi Nomor 026.C/H/P/2023 tentang Penetapan Buku Teks Utama
Pendidikan Pancasila juga menegaskan untuk segera diimplementasikan.

“Oleh karena itu, kita berharap kegiatan ini menjadi sarana untuk
memaksimalkan pengimplementasikan BTU Pendidikan Pancasila di satuan
pendidikan kita,” harapnya. Kepala BPIP juga menjelaskan tujuan utama
dari implementasi BTU Pendidikan Pancasila ini adalah agar para
pemangku kepentingan kembali menghadirkan materi pendidikan Pancasila
yang sesuai dengan fakta sejarah kelahiran, perumusan, dan penetapan
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, pandangan hidup bangsa,
dan falsafah dasar bangsa.

“Keputusan Mendikbudristek ini secara jelas mengubah mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi Pendidikan Pancasila,”
tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Edi Rusma
Dinata mengapresiasi kepada BPIP dan Universitas Negeri Riau yang
sudah peduli dengan pendidikan terutama tentang penguatan karakter
Pancasila.

“Saat ini pendidikan Indonesia sangat maju, maka dengan kolaborasi dan
gotong royong ini, kita lebih memajukan Pendidikan Pancasila,” kata
Edi.

Pihaknya juga mengatakan kegiatan tersebut merupakan memiliki peran
besar dalam mewujudkan tujuan bangsa yaitu ikut membantu mencerdaskan
kehidupan bangsa. “Generasi muda sangat penting dalam membangun
kebinekaan. Persatuan, nasionalisme melalui Pendidikan Pancasila,”
tuturnya

Kegiatan dengan tema “Melalui Olimpiade PPKn 13 Memperkuat Pondasi
Harmoni Kebhinekaan & Moral Guna Menciptakan Generasi Emas yang
Berkepribadian Pancasila” ini juga mendapatkan apresiasi dari pihak
kampus. Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unri, Jimmy
Copriady mewakili Rektor Unri melaporkan kegiatan tersebut diikuti
ratusan peserta tingkat SMA sampai perguruan tinggi se-Indonesia.

“Ini merupakan kesempatan anak-anak untuk menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Ia mengakui anak anak saat ini harus memiliki soft skill dalam
berkehidupan berbangsa dan bernegara dengan niliai-nilai Pancasila.

“Saya juga minta kepada mahasiswa untuk terus menginternalisasi nilai
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.