Masyarakat Lintas Agama Kokohkan Nilai Toleransi di ‘Syawalan
Kebangsaan’ Jombang

Jombang – Menjelang berakhirnya bulan Syawal 1445 H atau 2024 M,
semangat persatuan dan toleransi semakin terasa kental di Kabupaten
Jombang, Jawa Timur.

Dalam suasana momentum lebaran Idul Fitri yang penuh berkah ini,
masyarakat Jombang menggelar acara “Syawalan Kebangsaan” sebagai wujud
nyata dari semangat kebersamaan dan kerukunan antarumat beragama.

Acara yang diinisiasi oleh Zahrul Azhar atau akrab disapa Gus Hans
diselenggarakan di Asrama Queen Al Azhar Pondok Pesantren Darul Ulum
Rejoso, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Minggu (28/4/2024).

Dalam pantauan di lokasi acara yang bertajuk “Syawalan Kebangsaan” ini
dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk tokoh agama,
tokoh masyarakat, pemuda, dan perwakilan dari berbagai komunitas.

Mereka berkumpul untuk merayakan hari kemenangan Idul Fitri dengan
penuh keceriaan dan kehangatan, tanpa memandang perbedaan suku, agama,
atau ras.

Dalam sambutannya, Gus Hans sebagai tuan rumah menekankan pentingnya
menjaga persatuan dan toleransi di tengah-tengah masyarakat yang
beragam.

“Acara ini adalah bukti bahwa di Jombang, kita semua adalah satu
keluarga besar. Mari jaga kerukunan dan kebersamaan kita sebagai modal
untuk membangun masa depan yang lebih baik,” ujarnya dengan penuh
semangat.

Acara “Syawalan Kebangsaan” ini tidak hanya diisi dengan berbagai
kegiatan keagamaan seperti pembacaan doa bersama akan tetapi juga
dengan kegiatan seni diskusi ringan mengenai isu kebinekaan.

Menurutnya, dengan pendekatan seperti ini, dan sudah dicontohkan oleh
Gus Dur Presiden RI ke-4, bahwa Jombang khususnya berisi beragam
budaya, agama dan ras, maka tidak heran jika Jombang Kota Toleransi.

“Mari kita wujudkan Jombang Kota Toleransi. Ini membuktikan bahwa
keberagaman adalah anugerah yang harus dijaga dan disyukuri,” katanya
dengan tulus.

Dengan adanya acara “Syawalan Kebangsaan” ini, Jombang semakin
memperkuat citra sebagai kota yang toleran dan berbudaya. Gus Hans
berharap persatuan yang ditunjukkan oleh masyarakat menjadi inspirasi
bagi banyak orang untuk terus memperjuangkan perdamaian dan harmoni di
tengah-tengah perbedaan. “Semoga semangat kebersamaan ini tetap
terjaga dan menjadi kekuatan yang memperkuat bangsa Indonesia,”
pungkasnya.